Tarif Metro Mini Cs Tak Kunjung Turun, Ini Kata Pengusaha

Jakarta -Tarif angkutan umum perkotaan hingga antar provinsi hinggi kini tak kunjung turun, padahal harga Bahan Bakar Minyak (BBM) telah turun 2 kali. Operator angkutan umum yang tergabung di dalam Organisasi Angkutan Darat (Organda) angkat suara.

Sekretaris Jenderal DPP Organda Adriyansyah menyebut, komponen harga lain di luar BBM, hingga kini belum turun. Biaya suku cadang (sparepart) hingga upah karyawan justru naik, sehingga pengusaha belum bisa menurunkan tarif angkutan.


Misalnya tarif angkutan bus jenis Metro Mini di Jakarta yang tetap Rp 4.000 untuk jarak jauh/dekat. Harga ini belum berubah sejak pemerintah menaikkan harga BBM pada November 2014 silam.


"Saat harga BBM turun, nggak semua komoditas turun dan nggak mungkin langsung diturunkan. Biaya hidup jasa pengemudi juga nggak turun meski BBM turun, jadi kalau tarif diturunkan kasihan mereka. Ini jadi pertimbangan," kata Adriyansyah kepada detikFinance, Sabtu (24/1/2015).


Selain itu, lanjut Andriansyah, penyesuaian tarif membutuhkan persetujuan kepada daerah dan pemerintah pusat. Proses birokrasi seperti ini tentu membutuhkan waktu.


"Terapkan tarif baru masih tunggu penetapan bupati, wali kota, gubernur, hingga pusat karena ini ada proses birokrasi. Kita targetkan ini selesai sebelum Januari 2015," sebutnya.


Pertimbangan lainnya, lanjut Andriansyah, adalah harga BBM yang berbeda antar wilayah. Saat ini, harga Premium adalah Rp 6.600/liter di luar Jawa-Madura-Bali, Rp 6.700/liter di Jawa-Madura, dan Rp 7.000/liter di Bali.


"Premium di Bali harganya Rp 7.000, beda dengan di Jawa. Karena di Bali ada pajak BBM lebih mahal. Ini juga jadi pertimbangan," sebutnya.


(feb/hds)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com