Menteri Susi Sebut Sektor Perikanan dan Kelautan Bernilai Nyaris Rp 12 Ribu Triliun

Jakarta -Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti hari ini bertemu dengan pengusaha yang tergabung dalam Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI). Di depan para pengusaha, Susi menegaskan bahwa nilai ekonomi sektor perikanan dan kelautan sangat besar.

Dalam paparannya di depan sekitar 200 pengusaha yang hadir dalam acara yang digelar di Hotel Le Meredien, Jakarta, Susi mengatakan bahwa potensi sektor kelautan dan perikanan Indonesia mencapai hampir Rp 12.000 triliun per tahun. Berikut rinciannya:



  • Perikanan US$ 47 miliar (Rp 564 triliun).

  • Pariwisara bahari US$ 29 miliar (Rp 348 triliun).

  • Energi terbarukan US$ 80 miliar (Rp 960 triliun).

  • Biofarmasitika laut US$ 330 miliar (Rp 3.960 triliun).

  • Transportasi laut US$ 90 miliar (1.080 triliun).

  • Minyak bumi dan gas lepas pantai US$ 68 miliar (Rp 816 triliun).

  • Seabed mineral US$ 256 miliar (Rp 3.070 triliun).

  • Industri dan jasa maritim US$ 72 miliar (Rp 864 triliun).

  • Garam industri US$ 28 triliun (Rp 336 triliun)‎.


Dengan asumsi dolar AS di posisi Rp 12.000, maka nilai ekonomi sektor kelautan dan perikanan mencapai Rp 11.998 triliun per tahun. Tentu bukan jumlah yang sedikit, dan bisa menjadi peluang bisnis yang menjanjikan.

"Ada banyak sektor usaha di bidang perikanan dan kelautan yang potensinya sangat besar, dan itu membutuhkan pembiayaan yang sangat besar. Perusahaan pembiayaan bisa masuk di situ," kata Susi dalam paparannya pada acara yang digelar Kamis (22/1/2015).



Susi menegaskan, peluang ini telah dibarengi dengan kepastian hukum yang dijamin pemerintah. Artinya, pelaku usaha pembiayaan tidak perlu ragu untuk masuk ke sektor usaha kelautan dan perikanan.


"Peluang itu kita dukung dengan peraturan. Peraturan membuat semua lebih pasti," pungkasnya.


(dna/hds)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com