DPR 'Bombardir' Pertanyaan ke Menkeu Bambang, dari BBM Hingga Rupiah

Jakarta -Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro dibanjiri berbagai pertanyaan dari anggota Komisi XI DPR dalam rapat pembahasan asumsi makro ekonomi di Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara-Perubahan (RAPBN-P) 2015.

Ecky Awal Muharram, Anggota Komisi XI DPR, mempertanyakan dampak penurunan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) terhadap bahan-bahan pokok. Dia menilai ini penting karena pemerintah mengasumsikan inflasi 2015 hanya 5%.


"Berapa jauh pemerintah mengendalikan harga, mohon hati-hati sekali. Kemudian ketika tiba-tiba harga minyak dunia naik, bagaimana caranya nanti?" ungkap Ecky dalam rapat kerja di Gedung DPR/MPR/DPD, Jakarta, Kamis (21/1/2015).


Penanya lain adalah Andreas Suseto, Anggota Komisi XI DPR. Ia meragukan asumsi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) yang dipatok 12.200/US$. Pasalnya, kondisi perekonomian global penuh ketidakpastian.


"Volatilitas terhadap mata uang akan cukup besar. Apa yakin dengan asumsi Rp 12.200?" tegas Andreas.


Wilgo Zainal, Anggota Komisi XI DPR, mempertanyakan seputar pemerataan pembangunan. Dia ingin agar indikator pembangunan manusia seperti rasio gini dan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) masuk dalam asumsi makro APBN.


"Jangan sampai belanja hanya untuk pertumbuhan, bukan pemerataan. Saya inginkan IPM dan gini ratio masuk dalam asumsi makro," kata Wilgo.


(mkl/hds)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com