Dari BIN Jadi Bos Freeport, Ini Pengalaman Maroef Sjamsoeddin

Jakarta -Pemegang saham PT Freeport Indonesia di Amerika Serikat, yaitu Freeport-McMoRan, menunjuk Maroef Sjamsoeddin menjadi Presiden Direktur Freeport Indonesia. Apa pengalaman Maroef?

Pria yang 34 tahun menjalani karier sebagai prajurit TNI Angkatan Udara (AU) ini, baru saja pensiun. Usai pensiun, Maroef ditawari langsung menjadi Presdir Freeport Indonesia oleh Chairman of Board Freepor-McMoRan, James Robert (Jim Bob) Moffett.


Maroef bercerita, dia pernah satu kali berurusan dengan pertambangan Freeport, saat bertugas menyelesaikan aksi pemogokan pekerja pada 2011 silam.


"Pada 2011 ada pemogokan di pertambangan kita. Pada 2012 kontribusi Freeport menurun betul. Totally strike. Sudah anarkis, dan ada korban terjadi. Pada Desember 2012 pemerintah memutuskan stabilitas nasional khususnya di Papua harus berjalan terus," kisah Maroef di kantor Freeport Indonesia, Plaza 89, Kuningan, Jakarta, Kamis (22/1/2015).


Dia menceritakan, pemerintah pada saat itu mengambil langkah untuk menunjuk Badan Intelijen Negara (BIN) menyelesaikan konflik mogok pekerja Freeport.


Maroef yang menjabat Wakil Kepala BIN 2011-2014, saat itu mendapat perintah dan terjun langsung melakukan negosiasi kepada pegawai dan manajemen Freeport.


"Saya mencari akar permasalahan lewat persuasif. Saya berangkat ke Tembagapura dan bertemu karyawan yang mogok, saat itu saya juga aktif sebagai perwira TNI AU," jelas Maroef.


Tak hanya berbicara, Maroef mengaku, dirinya juga mencoba mencari tahu soal kehidupan sosial pegawai Freeport yang melakukan mogok kerja.


"Tuhan memberikan jalan. Dalam 3 minggu mereka (pegawai Freeport) kembali bekerja. Kalau mogok terus, tidak ada pemasukan untuk negara nanti," kata Maroef.


(dnl/hen)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com