Terima Kasih OPEC, Tiongkok Hemat Rp 1.200 Triliun dari Impor Minyak

Davos -Tiongkok bisa menghemat hingga US$ 100 miliar (Rp 1.200 triliun) dari impor minyak dalam enam bulan ke depan. Penghematan ini terjadi berkat harga minyak yang masih rendah.

Negeri Tirai Bambu itu harus berterima kasih kepada OPEC yang sampai saat ini tidak mau memangkas produksi minyaknya. Asumsi penhematan ini bisa terjadi dengan catatan harga minyak tidak rebound dalam waktu dekat.


"Tiongkok tidak perlu melakukan apa-apa, ini (penghematan) berjalan dengan sendirinya," kata pengamat energi dari China Institute for Energy Policy Studies, Boqiang Lin, seperti dikutip dari CNN, Minggu (25/1/2015).


Lin menyampaikan hal itu dalam acara World Economic Forum di Davos saat pembahasan ekonomi negara berkembang. Lin menyampaikan, sebagai negara importir minyak terbesar, Tiongkok berharap banyak harga minyak bisa tetap rendah supaya ekonominya tumbuh tinggi.


"Rendahnya harga minyak memberi kami momentum dan lapangan kerja baru," tambah Zhou Xiaochuan, Gubernur People's Bank of China.


Dalam kondisi minyak seperti sekarang ini, Tiongkok punya banyak waktu untuk mereformasi ekonominya. Harga minyak sudah anjlok dari US$ 116 per barel ke bawah US$ 50 per barel hanya dalam enam bulan.


Negara-negara yang tergabung dalam OPEC, terutama Arab Saudi, bersikeras tidak menurunkan tingkat produksi minyaknya dengan alasan tidak ingin kehilangan pangsa pasar. Next


(ang/zul)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com