Soal Pertumbuhan Ekonomi 2015, BI Tak Seyakin Pemerintah

Jakarta -Bank Indonesia (BI) tidak seoptimistis pemerintah dalam hal proyeksi pertumbuhan ekonomi 2015. Bila pemerintah mematok asumsi pertumbuhan ekonomi 5,8%, maka BI melihat capaian berkisar pada 5,4-5,8%.

"BI memperkirakan pertumbuhan ekonomi berkisar 5,4-5,8%," ungkap Gubernur BI Agus Martowardojo dalam rapat kerja dengan Komisi XI di gedung DPR/MPR/DPD, Jakarta, Kamis (21/1/2015).


Alasannya, lanjut Agus, Indonesia akan terpengaruh oleh dua hal yaitu penurunan harga komoditas yang masih berlanjut dan kenaikan suku bunga acuan oleh bank sentral Amerika Serikat (AS). Agus menyebut ini sebagai twin shock.


"Ada twin shock di 2015. Shock karena turunnya harga komoditas, dan shock akibat normalisasi kebijakan AS. Mohon bisa dipertimbangkan kondisi ini," jelasnya.


Untuk nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, tambah Agus, diperkirakan di rentang Rp 12.200-12.800/US$. Sedangkan pemerintah hanya mematok asumsi Rp 12.200/US$.


"Kalau melihat rata-rata 2014, dolar mencapai Rp 11.900. Memang sepertinya asumsi pemerintah itu berdasarkan rata-rata asumsi 2014," terangnya.


Menurut Agus, ke depan dolar AS masih cenderung menguat terhadap mata uang dunia, termasuk rupiah. Kecenderungan ini sudah nampak sejak awal tahun, di mana dolar AS sempat menyentuh Rp 12.700.


"Tapi kami cermati masih ada sejumlah faktor yang menopang rupiah. Misalnya, seperti optimisme terhadap ekonomi Indonesia dan berlanjutnya arus masuk modal asing dalam investasi," kata Agus.


(mkl/hds)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com