Mentan: Distribusi Beras Tidak Beres

Muchus Budi R. - detikfinance


Solo -Menteri Pertanian, Amran Sulaiman, menilai ada ketidakberesan dalam distribusi beras. Indikasi ketidakberesan itu adalah, adanya disparitas yang sangat tinggi antara kenaikan harga gabah di tingkat petani dengan harga beras di pasaran.

"Mengecek kenaikan harga beras yang wajar itu sederhana saja, kita cek harga gabah di petani. Saya kemarin tanya langsung petani, harga gabah saat ini memang naik dari Rp 4.500 ke Rp 4.700. Artinya, memang ada kenaikan sekitar 2-3 persen. Ini berbeda jauh dengan harga beras. Di Jakarta menyentuh harga Rp 12.000. Ada disparitas harga sangat tinggi, beras naiknya sampai 30 persen, " ujar Amran usai Apel Siaga Penyuluh di Taman Budaya Jawa Tengah di Solo, Rabu, (25/2/2015).


Dengan adanya selisih harga yang sedemikian tinggi, antara harga gabah dengan harga beras di pasaran, Amran menilai ada permasalahan persoalan dalam distribusi beras selama ini. Persoalan itulah yang harus diselesaikan saat ini.


"Data empiris di lapangan seperti itu. Harga gabah di bawah stabil, meski katakanlah ada kenaikan sekitar 2-3 persen. Tetapi kenaikan harga beras mencapai 30 persen itu berarti ada distribusi yang tidak beres, " lanjutnya.


(mbr/dnl)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com