Apindo: Sibuk Politik, Pemerintah Dianggap Telat Urus Harga Bawang

Jakarta - Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) menilai pemerintah Indonesia sudah kehabisan waktu dengan urusan politik. Bahkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dianggap telat menyadari hadirnya persoalan pangan, khususnya bawang.

Hal ini disampaikan oleh Ketua Apindo Sofjan Wanandi kepada wartawan usai menghadiri paparan Bank Dunia terkait Laporan Perkembangan Triwulan Perekonomian Indonesia di Gedung Energy, SCBD, Senin (18/3/2013)


"Sekarang habis waktu pemerintah bicara politik. Presiden baru ingat bicara soal bawang," sebut Sofjan.


Padahal, menurutnya Indonesia memiliki momentum yang bagus untuk meningkatkan investasi. Akan tetapi, dengan kondisi seperti ini, faktor-faktor pendukung pertumbuhan sulit akan terealisasi.


Ia sepakat dengan Bank Dunia yang memprediksi pertumbuhan ekonomi yang hanya sebesar 6,2% di tahun 2013. "Ya pertumbuhan menurun," ucapnya.


Ia mencontohkan seperti halnya investasi. Banyak perusahaan yang mengurungkan niat untuk berinvestasi di Indonesia. "Orang (investor) juga takut ambil keputusan. Ini juga menghambat," jawabnya.


Sofjan mengingatkan pemerintah harus dapat melakukan perbaikan peraturan-peraturan. "Aturan kepastian hukum harus ada. Investasi bisa dicari. Tapi pemerintah harus investasi lebih dulu. Kalau pemerintah aja gak mampu bebaskan tanah, bagaimana swasta?" tandas Sofjan


(ang/ang)