Bank Dunia: Belanja Politik 2014 Bakal Dorong Pertumbuhan Ekonomi RI

Jakarta - Tahun 2014 merupakan tahun politik, masyarakat Indonesia menjalani Pemilihan Umum (Pemilu). Bank Dunia memproyeksikan pemilu akan memicu banyaknya pengeluaran atau belanja politik yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi.

"Ada potensi dorongan tambahan yang berasal dari pengeluaran yang berkaitan dengan pemilu dengan semakin dekatnya pemilu 2014," kata Ekonom Utama Bank Dunia dan Manager dari Sektor Pengentasan Kemiskinan dan Pengelolaan Ekonomi Jim Brumby dalam paparan Laporan Perkembangan Triwulan Perekonomian Indonesia di Gedung Energy, SCBD, Jakarta, Senin (18/3/2013)


Ia menyatakan, ekonomi Indonesia akan tumbuh 6,2% tahun ini, atau sama dengan 2012, dan naik menjadi 6,5% di 2014. Selain dana politik, pertumbuhan ekonomi Indonesia juga akan diperkuat oleh konsumsi swasta.


"Proyeksi pertumbuhan PDB jangka pendek tetap mendekati laju seperti 6,2% di 2013 dan 6,5% di 2014. Konsumsi swasta diperkirakan akan terus mendorong pertumbuhan," sebutnya.


Akan tetapi, ada beberapa kendala yang yang menjadi tantangan, di antaranya adalah arah belanja investasi ke depan. Brumby menilai, belanja investasi merupakan faktor ketidakpastian utama dalam proyeksi Bank Dunia.


Efek sementara, kendala ini telah membawa proyeksi pertumbuhan ekonomi dari Bank Dunia di bawah target dari APBN 2013 yaitu 6,2%.


"Seperti yang dibahas, dengan perlambatan pertumbuhan investasi tahun ke tahun akhir-akhir ini menyebabkan penurunan tipis 0,1% dalam proyeksi PDB tahun 2013," jelasnya.


Kendala lainnya, sambung Brumby, adalah ekspor yang belum mengalami pemulihan dan impor yang tetap meningkat.


"Ekspor bersih tampaknya masih membebani pertumbuhan 2013 dengan ekspor yang pemulihannya lambat dan impor tetap meingkat kuat," pungkasnya.


(dnl/dnl)