BPH Migas Klaim Program Pengendalian BBM Subsidi Berhasil

Jakarta - Banyak kalangan memperkirakan konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi melebihi kuota APBN 2013 bahkan mencapai lebih dari 50 juta KL. Hal tersebut dibantah dikarenakan program penghematan dan pengendalian BBM diklaim lumayan berhasil.

Hal tersebut diungkapkan Direktur BBM Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH) Migas, Djoko Siswanto. Menurutnya, konsumsi BBM subsidi dalam dua bulan terakhir masih normal, over kuota masih di bawah 1% ini menunjukan program pengedalian lumayan berhasil.


"Konsumsi BBM Januari-Februari masih normal, ini artinya program pengendalian BBM lumayan berhasil," kata Djoko dalam pesan singkat kepada detikFinance, Selasa (19/3/2013).


Dikatakan Djoko, jadi tidak benar jika selama ini banyak orang yang memprediksi kuota BBM subsidi akan jebol bahkan mencapai 50 juta KL lebih.


"Jadi tidak benar kalau ada orang yang memprediksi kuota akan jebol apalagi di atas 50 juta KL," ucap Djoko.


Seperti diketahui saat ini selain melarang kendaraan dinas, BUMN, BUMD, Kehutanan dan transportasi laut di Jawa-Bali, pada 2013 kebijakan ini dilanjutkan ke Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi.


Pelarangan kendaraan dinas di Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi membeli BBM subsidi dapat menghemat BBM subsidi sebanyak 239.259 kilo liter, ditambah lagi pelarangan kendaraan kehutanan membeli BBM subsidi seluruh Indonesia bisa dihemat sebesar 95.759 KL dan transportasi laut mencapai 921.001 KL.


Sehingga penghematan BBM subsidi tambahan dari kebijakan tersebut mencapai 1,256 juta KL.


(rrd/ang)