90 Perusahaan Cabut Dari DKI, 45 Ribu Orang Terancam Menganggur

Jakarta - Sebanyak 90 perusahaan padat karya lokal akan angkat kaki dari Jabodetabek dan pindah ke Jawa Tengah atau Jawa Timur karena tak mampu bayar UMP yang dinilai tinggi. Imbasnya, sekitar 45.000 karyawan akan kehilangan pekerjaan.

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sofjan Wanandi mengatakan, rata-rata perusahaan garmen dan sepatu yang akan relokasi tersebut memiliki karyawan 500 orang. Saat ini, mereka sedang mendapatkan pesangon terakhir, sebelum perusahaan ini resmi hengkang.


"Rata rata mereka punya karyawan itu sekitar 500. Kalau 90 kalikan aja, itu sampai berapa puluh ribu. Pasti yang kehilangan pekerjaan itu di daerah sini, tapi kalau yang di daerah sana dapat pekerjaan baru," kata Sofjan kepada detikFinance, Selasa (19/3/2013).


Dikatakan Sofjan, dengan hengkangnya puluhan perusahaan tersebut, otomatis membuat buruh yang bekerja di kawasan ini akan kehilangan pekerjaan, namun membuka lapangan kerja baru di lokasi tujuannya nanti.


"Karena yang dibawa cuma setingkat manajer saja. Buruhnya nggak dibawa. Mana mau mereka turun gajinya kalau di sana," tutur Sofjan.


Lebih lanjut dia mengatakan, besaran UMP di Jawa Tengah dan Jawa Timur, tujuan relokasi ke 90 perusahaan ini, jauh lebih rendah daripada besaran UMP di Jabodetabek saat ini.


"Kita nggak bisa melarang. Gajinya beda 2 kali lipat. Di sana Rp 1 juta, di sini Rp 2 juta," pungkasnya.


(zul/ang)