First Asia: IHSG Waspada Aksi Ambil Untung

Jakarta - IHSG akhir pekan lalu melanjutkan tren penguatannya, ditutup naik 26,196 poin ke 4874,495. Selama sepekan IHSG menguat 1,31% dan sejak awal tahun telah menguat 12,9%. Penguatan IHSG sepanjang tahun ini terutama dipicu kenaikan saham sektor properti, perdagangan dan perbankan, Sedangkan saham sektoral yang tertinggal pergerakan harganya adalah tambang dan perkebunan. Penguatan indeks terutama dipicu derasnya arus dana asing yang masuk seiring dengan langkah stimulus sejumlah bank sentral utama dunia dan tren pemulihan ekonomi global.

Dana asing ini terutama masuk ke saham-saham sektoral yang pencapaian labanya sepanjang tahun lalu di atas estimasi pelaku pasar. Sejak awal tahun hingga akhir pekan kemarin dana asing yang masuk dalam bentuk pembelian bersih sudah mencapai Rp.20 triliun, melampaui 2012 lalu yang hanya Rp.14 triliun. Sementara dari perkembangan pasar saham global, indeks DJIA dan S&P akhir pekan lalu masing-masing menguat 0,47% dan 0,45% ditutup di 14397,07 dan 1551,18. Sepekan indeks DJIA dan S&P masing-masing menguat 2,18% dan 2,17%. Aksi beli akhir pekan lalu di Wall Street terutama dipicu turunnya angka pengangguran AS dari 7,9% (Januari) menjadi 7,7% (Februari), terendah dalam 4 tahun terakhir. Ini menunjukkan perekonomian AS sedang dalam tren pemulihannya. Ini juga tercermin di perekonomian China, seperti terlihat dari angka ekspor China Februari yang tumbuh 21,8% (yoy) dan pertumbuhan sektor industri China periode Januari Februari tahun ini yang tumbuh 9,9% (yoy).


Melanjutkan perdagangan awal pekan ini, penguatan indeks diperkirakan akan tertahan aksi ambil untung. IHSG diperkirakan akan bergerak dengan resisten di 4890 dan support di 4830.


IHSG : S1 4830 S2 4810 R1 4890 R2 4910


Saham Pilihan


BBRI 8800-9200 TB, SL 8650

MSKY 2400-2625 TB, SL 2325

BHIT 530-550 TB, SL 520

MDLN 840-890, SoS, SL 830

TELE 670-740 TB, SL 660

MNCN 2875-3000 TB, SL 2825


(dru/dru)