Harga Bawang Putih di China Hanya Rp 11.000/Kg

Jakarta - Harga bawang putih di pasaran domestik sudah hampir menembus Rp 40.000/kg. Bahkan di beberapa tempat di Jabodetabek harganya sudah melambung hingga Rp 50.000/kg. Tetapi salah seorang importir bawang putih Sonny Kurniawan mengungkapkan bahwa harga beli bawang putih di negera asal China hanya Rp 11.000/kg.

"Ga ada kenaikan harga bawang putih dari China di sini aja naik. Sekarang harga di China itu Rp 11.000/kg. Seharusnya harga disini ya pada kisaran Rp 13.000-14.000/kg," ungkap Sonny saat berdiskusi dengan media di Jakarta, Selasa (12/3/2013).


Sonny pun bependapat saat ini yang membuat harga melambung salah satunya diakibatkan karena tertahannya 300 kontainer berisi bawang putih di Tanjung Perak Surabaya sejak awal bulan Februari 2013. Padahal menurutnya harga tertinggi bawang putih jika pasokan tak tertahan hanya Rp 15-17 ribu/kg.


"Ada 300 kontainer bawang putih yang tertahan di Perak sana. Kalo ini belum beres harus keluar dan kalo begitu mereka (suplayer asal China) tidak akan mengeluarkan kontainer untuk muat. Harganya kalo tinggi-tingginya Rp15-17 ribu/kg," imbuhnya.


Pihaknya meminta pemerintah agar dapat mengeluarkan bawang putih di tanjung Perak untuk meredam harga pasar. Pihaknya pun tetap bersikukuh bahwa tidak ada permainan harga dalam bentuk praktik kartel bawang putih. Mahalnya harga bawang putih murni karena permintaan dan jumlah barang yang tidak sesuai.


"Yang di Perak bagaimana barang itu dikeluarkan dari sana. Supaya ini membantu meredam di pasaran. Kalo bisa pemerintah bantulah. Ini teknis surat ini kita ini selalu impor dari China. Tolong di bantu lah jadi masyarakat ga punya uang untuk beli bawang. Pemerintah jangan mengabaikan rakyat tetapi buat kebijakan pro rakyat. Betul-betul masyarakat harus tahulah. Kita bukan kartel tetapi karena pasokannnya dikunci beberapa bulan. Permintaan kita tidak seimbang. Coba periksa ke lapangan," tuturnya.


Namun selain itu, ia juga mengungkapkan banyaknya praktik selundupan bawang putih asal Malaysia dan Dumai karena ingin mencari keuntungan dari mahalnya harga bawang putih di Indonesia.


"Sementara ini barangnya sedikit dan paling banyak itu barang selundupan dari Malaysia dan Dumai. Kalo mau ditindak itu luar biasa banyaknya semenjak kosongnya pasokan pakai kapal kecil nyebrang," jelasnya.


(wij/ang)