Menlu Timmermans, Pasar Malam dan Masa Depan

Den Haag - Menteri Luar Negeri Belanda Frans Timmermans ternyata menyukai Pasar Malam dan atmosfernya. Timmermans mengaku sangat menikmati dan merasa betah. Dia juga menyinggung kesannya tentang Jakarta dan harapannya ke depan mengenai hubungan Indonesia-Belanda.

Sekadar tahu, Timmermans sebelumnya adalah salah satu anggota parlemen Belanda yang sikapnya agak berjarak terhadap Indonesia dan pandangannya masih diwarnai kacamata lama. Kunjungan kerja ke Jakarta pada Februari lalu, telah membuka mata Timmermans.


Di samping data-data ekonomi dan statistik, Timmermans menyaksikan secara fisik betapa Indonesia sedang bangkit dengan motor pendorong adalah generasi muda yang penuh semangat dan optimistis.


Seusai menyampaikan pidato sambutan pembukaan Pasar Malam Indonesia 2013 di alun-alun Malieveld, Den Haag, dalam agenda sangat padat dan suasana sibuk menerima kolega penting, Menlu Timmermans bersedia meluangkan waktu untuk wawancara singkat dengan Detikfinance. Selengkapnya.


Bagaimana pendapat Anda tentang Pasar Malam ini?


Menurut saya atmosfernya sungguh sangat luar biasa. Kita telah menyaksikan tari-tarian yang sangat indah, mendengar koor nan elok. Saya merasa sangat betah.


Seberapa penting sesungguhnya Indonesia bagi Belanda?


Indonesia bagi Belanda adalah teramat sangat penting. Kita memiliki ikatan sejarah sangat panjang, kita berbagi DNA, dan karena kita di masa depan juga bisa banyak bekerjasama, baik dalam bidang ekonomi maupun perdagangan, dan saya akan melakukan investasi untuk itu.


Anda telah berkunjung ke Jakarta. Itu kunjungan pertama kali, bukan? Apa kesan Anda?


Sebuah kota yang sangat dinamis, dengan begitu banyak orang muda yang bersemangat, yang sangat optimistis mengenai masa depan mereka dan masa depan negaranya.


Tempat-tempat mana saja yang telah Anda kunjungi selama di Jakarta?


Cuma di Jakarta saja, saya telah mengunjungi Pluit untuk meninjau permasalahan air. Saya juga telah mengunjungi Kota Tua (Batavia) untuk melihat gedung-gedung tua dari masa kolonial, dan tentu saja ke kantor Kementerian Luar Negeri.


Apa harapan Anda ke depan untuk bisa memelihara hubungan bilateral kedua negara?


Hubungan ekonomi kita jelas sangat penting, tetapi tidak kalah penting juga adalah kerjasama politik. Itu berarti bahwa Belanda bersama Indonesia akan dapat melakukan kegiatan bersama di dunia ketiga. Hal itu juga telah saya sepakati bersama kolega Indonesia (Menlu Marty Natalegawa, red), bahwa kita bersama akan mencari di negara dunia ketiga mana kita bisa aktif.


Anda mengatakan bahwa generasi muda adalah masa depan. Menurut Anda apa yang harus dilakukan untuk mendekatkan generasi muda kedua negara?


Saya akan lebih mengupayakan agar lebih banyak generasi muda Indonesia belajar ke Belanda dan juga generasi muda Belanda belajar ke Indonesia.


(es/es)