Uji Coba Gerbang Elektronik KRL Jakarta-Tangerang Masih Mematok Tarif Tunggal

Jakarta - Uji coba E-ticket dan E-gate baru diterapkan untuk KRL commuter line arah Jakarta-Tangerang dengan harga tiket Rp 7.500 untuk sekali jalan jauh-dekat mulai Stasiun Duri-Tangerang. Artinya sistem ini belum dibarengi dengan pola tarif progresif, alias masih menggunakan tarif tunggal.

"Kita sudah dua hari ini pakai e-ticket, harga masih sama dengan tiket manual Rp 7.500 untuk sekali jalan," kata Staf Pelayanan Stasiun Duri, Dandu kepada detikFinance, di Stasiun Duri, Jakarta, Selasa (9/4/2013).


Ia mengatakan, penerapan e-ticket ini dilakukan untuk menyasar penumpang jarak dekat dan kelas menengah bawah dengan pelayanan yang memadai. Selain itu, sistem ini mencegah adanya penumpang KRL yang tak membayar tiket.


"Kalau pakai sistem ini lebih steril jadi nggak ada penumpang free rider. Sasarannya sebenarnya penumpang jarak dekat dan kelas menengah ke bawah untuk terbiasa pakai kereta. Ini kan mengurangi macet juga," jelasnya.


Apalagi, kata dia, nantinya setelah multi trip diterapkan, pembayaran tiket disesuaikan dengan jarak tempuh alias tarif progresif.


"Nanti kan kalau sudah multi trip disesuaikan dengan jarak tempuh. Tiket tetap harganya Rp 7.500 tapi nanti kalau jarak hanya 3 stasiun bisa bayar cuma Rp 3.000 misalnya terus sisanya masih tersimpan di kartu. Daripada Rp 10.000 naik bajaj, mending naik kereta," tandasnya.


PT KAI sudah 2 hari ini mulai memberlakukan sistem tiket dan gerbang elektronik (e-gate) atau e-ticket di 6 stasiun di KRL Commuter Line Jakarta-Tangerang, diantaranya Stasiun Duri. Untuk tahap uji coba, sistem baru ini hanya berlaku one way dari arah Jakarta ke Tangerang, arah sebaliknya belum diterapkan.


(hen/hen)