Angka Kramat 4 dan 13 Dihapus Agar Jualan Tetap Laku

Jakarta - PT Perdana Gapuraprima Tbk (GPRA) yang merupakan pengembang apartemen mewah The Bellevue mendirikan lokasi proyeknya persis di wilayah 'tusuk sate' kawasan pertigaa Jl H. Nawi, Radio Dalam, Jakarta Selatan. Perseroan mensiasatinya dengan membuat apartemen yang desainnya yang menarik dan unik.

Meski mengabaikan aspek mitos 'tusuk sate' perseroan tetap memperhatikan aspek kebiasaan masyarakat dengan menghindari penggunaan angka-angka kramat seperti 4 dan 13 dalam lift apartemen. Hal ini bertujuan mengakomodasi para konsumen yang punya kepercayaan angka-angka keramat tersebut.


"Kita ikuti maunya market saja, misalkan menghilangkan angka 4, ya selagi tidak mengganggu sih kita ikutin," kata Corporate Secretary Gapuraprima Rosihan Saad kepada detikFinance, di Jakarta, Kamis (11/4/2013).


Menurutnya, sejauh mitos tersebut tidak mengganggu keberlangsungan bisnis dan menyimpang dari ketentuan, tidak ada salahnya mengikuti keinginan market.


"Percaya nggak percaya. Ada percaya, ada tidaknya. Prinsipnya kita mengakomodasi hal itu dengan cara mendesain bangunan agar tidak langsung menghadap ke jalan. Yang penting bikin orang nyaman," paparnya.


Ia menambahkan, bisnis properti saat ini memang terus tumbuh. Saking banyaknya permintaan akan properti, lahan yang tersedia pun terbatas, alhasil pengembang mulai memanfaatkan lahan 'terlarang' seperti tusuk sate menjadi lokasi pembangunannya.


"Awalnya sih begitu, percaya mitos tusuk sate, tapi dikasih tahu secara teknis, mereka ya bisa memahami. Kebanyakan dari mereka kan tujuannya investasi, bukan untuk tempat tinggal, jadi nggak terlalu masalah," katanya.


Menurutnya kawasan Radio Dalam, Jakarta Selatan saat ini jadi pusat jual beli mobil mewah. "Ini jadi peluang, kita manfaatkan untuk bisa bangun apartemen. Secara situasi lokasi tusuk sate itu ramai, secara teknis bagus karena pada posisi persimpangan yang banyak dilalui orang, itu sangat menarik, asal kita siasati dengan garis melengkung, biar nggak terlalu frontal, tetap sejajar tapi tidak garis lurus jadi nggak frontal," jelasnya.


(hen/ang)