BRI Kirim Bankir ke Palestina Berikan Pelatihan Keuangan Mikro

Jakarta - PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) bersama Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) mengirim bankirnya ke Pelestina. BRI akan berpartisipasi dalam program international training program on microfinance for Palestine.

"Tadi malam, Bankir BRI, Agus Rachmadi, Head of Microbanking International Cooperation BRI, sudah kita utus ke Palestina dan Insya Allah akan segera tiba," ujar Sekretaris Perusahaan BRI Muhamad Ali di Jakarta dalam siaran persnya, Kamis (11/4/2013).


"Bantu doa, sebab ini merupakan bagian dari komitmen kita untuk membantu pemerintah yang aktif menggalang kerja sama kawasan dan kemanusiaan, utamanya buat warga Palestina," imbuh Ali.


Ali mengatakan, BRI akan berpartisipasi dalam workshop selama tiga hari di Palestina atau Yordania. Para peserta yakni warga Palestina yang terdiri atas praktisi microfinance dan pejabat Palestina. "Kita juga akan berbagi pengalaman bagaimana microfinance ini perannya sangat besar dalam membangun perekonomian," papar Ali.


Rencananya di Ramallah, BRI akan melatih sebanyak 24 pejabat dan praktisi microfinance Palestina hingga 19 April. Selanjutnya, akan dipilih enam orang yang akan dimagangkan di Jakarta untuk belajar microfinance.


Sementara itu, Direktur Jenderal Informasi dan Diplomatik Publik Kemenlu Siti Nugraha Mauludiah mengatakan, BRI diminta ke Palestina sebab perusahaan ini telah berpengalaman mengembangkan sistem keuangan mikro. "Maka kami ingin bekerjasama dengan BRI untuk program yang dimaksud," ujar Siti Nugraha.


Kerjasama ini terkait dengan komitmen Indonesia dalam rangka kerjasama New Asian-African Strategic Partnership (NAASP). "Pemerintah Indonesia telah berkomitmen untuk memberikan bantuan capacity building seperti pelatihan, pemagangan dan workshop untuk 1000 warga Palestina selama 2008-2013," ujar Siti Nugraha.


Siti Nugraha mengatakan, hingga 2012, sebanyak 665 warga Palestina telah mendapat bantuan capacity building dari Indonesia. Selain di negaranya sendiri, warga Palestina juga dibawa ke Indonesia selama sembilan hari.


Pada bagian lain, Ali mengatakan, partisipasi BRI dipentas dunia bukanlah hal baru. Sebab sampai saat ini BRI kebanjiran warga dari berbagai negara yang datang belajar microfinance di BRI. "Saking banyaknya warga asing itu, kita buat Bagian khusus di Divisi Bisnis Mikro untuk menangani mereka," papar Ali.


(dru/dnl)