Di Lokasi 'Tusuk Sate', Apartemen Mewah Ini Tetap Laris

Jakarta - Mitos soal properti saat ini masih dipercaya oleh sebagian konsumen dalam menentukan pilihannya membeli properti seperti apartemen. Misalnya soal lokasi 'Tusuk Sate' yang dipercaya memberi pengaruh tak baik bagi penghuninya.

Namun bagi pengembang properti seperti PT Perdana Gapuraprima Tbk (GPRA), masalah mitos tersebut bukanlah masalah. Sebagai pengembang apartemen The Bellevue, yang kebetulan lokasinya berada di posisi tusuk sate, di pertigaan Jl Haji Nawi, Radio Dalam, Jakarta Selatan.


Corporate Secretary Gapuraprima Rosihan Saad mengatakan kondisi tersebut tidak berpengaruh terhadap penjualan unit apartemen perseroan. Menurutnya apartemen tersebut, tingkat penjualannya sudah laris hingga 70%.


"Kita sih nggak percaya, tidak menjadi hambatan, kita siasati dengan sistem desain. Malah sudah terjual di atas 60%-70%. Sekarang sudah mulai keep beberapa unit untuk sendiri," katanya kepada detikFinance, di Jakarta, Kamis (11/4/2013).


Ia menjelaskan, terkait mitos tersebut dirinya tetap optimistis hal-hal seperti itu bisa diantisipasi dengan membuat desain bangunan yang lebih menarik. "Prinsipnya kita mengakomodasi hal itu. Kalau kita percaya, kita nggak akan ambil tanah itu. Kalau perlu kita panggil ahli fengshui khusus," ujarnya.


Menurutnya kenyataanya saat ini harga jual apartemen di wilayah Radio Dalam, Jakarta Selatan terus mengalami kenaikan harga. Tahun ini saja, harga apartemen Bellevue sudah mencapai Rp 900 juta/unit untuk ukuran studio, sudah jauh lebih tinggi dari harga tahun sebelumnya yang hanya Rp 600 juta per unit.


"Apartemen kita 12 lantai, 2012 harga masih Rp 600 juta per unit untuk ukuran studio, sekarang sudah Rp 900 juta per unit. Malah harganya ada yang Rp 2 miliar tergantung ukuran," terangnya


Ia menuturkan tingginya permintaan juga dibarengi oleh minimnya lahan kosong di wilayah itu. Apartemen di sekitar Pondok Indah, Jakarta Selatan saat ini relatif sedikit dan sangat sulit dicari. Hal itu yang menjadi salah satu alasan pihaknya tetap membangun apartemen di lokasi tusuk sate.


"Ketersediaan lahan sudah tidak ada sekarang. Malah belum selesai pembangunannya tapi sudah untung. Target akhir tahun ini selesai. Yang penting bikin orang nyaman nggak terlalu masalah soal mitos," katanya.


(hen/ang)