Ini Cara Agus Marto Menghadapi Jebolnya Anggaran Akibat BBM Subsidi

Jakarta - Konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi yang terus melebihi kuota akan berdampak buruk terhadap keuangan negara. Anggaran triliunan rupiah semakin sering digelontorkan untuk mengimpor BBM.

Menteri Keuangan Agus Martowardojo mengaku telah menyiapkan beberapa langkah jika opsi kebijakan yang dipilih pemerintah untuk mengendalikan BBM bersubsidi kembali tidak terlaksana sesuai target.


"Kami sudah memikirkan," kata Agus kepada wartawan, Jumat (11/4/2013)


Rencananya, Agus menuturkan Kemenkeu akan melakukan pemotongan anggaran belanja barang. Ia belum dapat menginformasikan jumlah pemotongan tersebut. Akan tetapi ini satu cara penting untuk penyelamatan fiskal.


"Saya meyakini kalau seandaianya hal tersebut tidak bisa dilakukan, kami akan melakukan pemotongan anggaran untuk membuat fiskal kita sehat. Dari belanja barang," jelasnya.


Dua opsi BBM yang dibahas antara lain, pertama adalah melarang mobil pribadi menggunakan bensin subsidi, namun disediakan bensin premix Ron 90 dengan harga Rp 7.000/liter.


Kedua adalah menaikkan harga BBM subsidi, namun dengan memberikan kompensasi seperti bantuan langsung tunai (BLT) kepada masyarakat miskin.


(dru/dru)