BI: Pemilu 2014 Topang Pertumbuhan Ekonomi Hingga 0,15%

Jakarta - Bank Indonesia (BI) memperkirakan pemilihan umum (pemilu) tahun 2014 memberikan andil sebesar 0,1 - 0,15% terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia secara keseluruhan. Andil tersebut memang lebih rendah dibandingkan tahun 2008 lalu.

Deputi Gubernur BI Hartadi mengatakan rendahnya andil pemilu dikarenakan jumlah partai politik yang tidak terlalu besar dibandingkan pemilu sebelumnya, sehingga anggarannya pun berkurang.


"Kita lihat kalau dulu kan jumlah partai politiknya besar, tapi tahun ini kan lebih sedikit sehingga mungkin biaya pemilunya yang dapat menyumbang terhadap pertumbuhan ekonomi tidak sebesar tahun 2008 - 2009," ujarnya di Gedung BI, jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (11/4/2013)


Pada tahun 2008, anggaran pemilu yang digelontorkan dapat memberikan andil sebesar 0,2%. Meskipun lebih rendah, Hartadi angka itu cukup bagus.


"Tapi akan cukup lah misalnya antara 0,1% - 0,15%. kalau kemaren kan 2008 itu 0,2%," terangnya.


Selain penurunan jumlah partai politik, Ia menilai anggaran pemilu juga terbagi selama dua tahun. Tahun 2014, andil terhadap pertumbuhan ekonomi pun akan lebih meingkat.


"Nanti di 2014 dampaknya akan lebih besar ketimbang tahun 2013. Iya, makanya range batas atasnya itu segitu," tegas Hartadi.


Secara keseluruhan BI memprediksi pertumbuhan ekonomi sebesar 6,2 - 6,6%. BI menurunkan proyeksi dari yang sebelumnya 6,3 - 6,8%.


"Kalau kita lihat sisi baiknya dari penurunan estimasi kita pertumbuhan ekonomi bahwa kegiatan ekonomi kita itu bisa mengadjust dengan sendirinya. Ada automatic adjustment," pungkasnya.


(dru/dru)