Jembatan Selat Sunda Sulit Dibangun Mulai 2014, Ini Alasannya

Jakarta - Presiden SBY masih menginginkan groundbreaking atau pemancangan tiang pertama Jembatan Selat Sunda (JSS) yang menghubungkan Jawa dan Sumatera dilakukan pada 2014. Namun hal ini ternyata sulit.

Deputi Bidang Infrastruktur Kemenko Perekonomian Lucky Eko Wurianto mengatakan, melihat kondisi saat ini, sulit melakukan pemancangan tiang pertama JSS di 2014, karena studi kelayakan (feasibility study) belum dibuat.


"Kalau melihat kondisi ini sih sulit," ungkap Lucky di kantor Kemenko Perekonomian, Jalan Lapangan Banteng, Jakarta, Jumat (12/4/2013)


Menurutnya, pembuatan studi kelayakan JSS ini bakal memakan waktu 2 tahun. Sehingga, jika dilakukan studi kelayakan dibuat mulai tahun ini, proses groundbreaking baru bisa dilaksanakan di 2015.


"Ya butuh waktunya kan lama, FS kan lama, persisnya saya nggak tau, waktu itu diminta 2 tahun, baru 2015 itu paling cepat," jelas Lucky.


Selain itu, Lucky menambahkan, pembiayaan studi kelayakan untuk jembatan tersebut juga belum diketahui asalnya.


"Belum tahu, Pak Hatta mungkin baru mendengar dari menteri-menteri tim 7 itu. Nah persisnya yang akan membiayai belum tahu kita, kalau menurut beliau kan arahnya nggak pakai APBN," pungkasnya.


Seperti diketahui pembahasan persiapan proyek ini dilakukan oleh Tim 7 yang terdiri dari Menteri Pekerjaan Umum dengan anggota Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Menteri Keuangan, Menteri Hukum dan HAM, Menteri Perindustrian, Sekretaris Kabinet, dan Kepala Bappenas ditunjuk oleh Presiden SBY pertengahan tahun lalu.


Jembatan Selat Sunda ditargetkan mulai groundbreaking tahun 2014. Proyek jembatan sepanjang 29 km itu rencananya akan menelan dana sedikitnya Rp 100 triliun.


Sebelumnya Menteri Keuangan Agus Martowardojo sempat mengusulkan revisi Perpres No 86 Tahun 2011 tentang Kawasan Strategis Infrastruktur Selat Sunda (KSISS).


Dalam perkembanganya usulan itu menuai perdebatan karena bakal mengancam kiprah pemrakarsa (pemda Lampung-Banten dan Artha Graha) untuk menyiapkan proyek JSS termasuk studi kelayakan dan basic design.


Masalah ini dibahas di kantor menko, yang kemudian dibentuk tim 7 sebagai tim inti yang membahas perbaikan maupun rekomendasi terkait persiapan pembangunan JSS. Sejak Juli lalu sejatinya masalah ini sudah ada keputusan namun hingga kini sudah hampir satu tahun belum ada hasil.


(dnl/dnl)