Wamen ESDM: Jangan Sampai Negara Diperkosa Ramai-ramai

Jakarta - Pemerintah mulai 2014 melarang ekspor bahan tambang mentah dari Indonesia, ini dilakukan agar Indonesia mendapatkan nilai tambah dari industri pengolahan tambang. Ekspor tambang mentah, hanya menguntungkan negara lain.

Wakil Menteri ESDM Susilo Siswoutomo mengatakan, pemerintah tidak mau bahan tambang Indonesia digali dan membuat hancur negara atau lingkungan, namun ternyata hanya menguntungkan negara lain.


"Jangan sampai negara kita diperkosa ramai-ramai lalu dimutilasi hingga hancur berantakan," ungkap Susilo saat acara seminar Percepatan Kegiatan Peningkatan Nilai Tambah Mineral di Dalam Negeri di Balai Sudirman, Tebet, Jakarta Selatan, Rabu (10/4/2013).


Pada acara yang juga dihadiri oleh pemerintah daerah dan pelaku usaha ini, Susilo mengajak agar industri smelter (pengolahan bahan tambang) sebagai alat pengolahan dan pemurnian biji mineral dibangun.


"Mari kita jaga lingkungan, perbaiki sistem yang ada. Jadi usulan bangun smelter terjadi," terangnya..


Susilo mengatakan, mulai 1 Januari 2014 aturan larangan ekspor bahan tambang mentah sudah harus diimplementasikan. "Mari kita mulai sesuatu yang baik. Jangan berwacana doang. Roadmap 2014 harus dilaksanakan. Kalau tidak, kita semua melanggar UU," tutupnya.


Selain lingkungan, menurutnya, dengan adanya smelter juga akan berpengaruh terhadap lapangan pekerjaan di daerah tersebut. "Itu jelas, karena selain investasi, perusahaan nasional maupun internasional yang masuk pasti harus menciptakan pekerjaan," pungkas Susilo.


(dnl/dnl)