Pemerintah Jual Surat Utang Dolar Rp 28 Triliun di New York

Jakarta - Pemerintah Indonesia telah menjual surat utang negara (SUN) berdenominasi dolar AS sebesar US$ 3 miliar atau sekitar Rp 28,5 triliun di New York. Penerbitan surat utang ini untuk menutup defisit anggaran.

Dalam keterangan Ditjen Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan yang dikutip, Kamis (10/4/2013), ada dua seri surat utang yang diterbitkan yaitu RI0423 dan RI0443 dengan nilai masing-masing US$ 1,5 miliar. Penerbitan ini merupakan bagian dari program Global Medium Term Notes (GMTN) yang jumlahnya US$ 20 miliar.


Adapun profil kedua surat utang itu adalah:



  • RI0423 dengan tenor 10 tahun dan kupon atau bunga 3,375%

  • RI0443 dengan tenor 30 tahun dan kupon atau bunga 4,625%


Sebenarnya, total penawaran yang masuk untuk membeli surat utang tersebut adalah US$ 12,5 miliar. Namun pemerintah Indonesia hanya menyerap US$ 3 miliar saja.

Adapun pembeli surat utang seri R10423, sebanyak 20% adalah investor Eropa, 50% investor Amerika Serikat, 17% investor Asia, dan 13% investor Indonesia.


Berdasarkan jenis investor, 68% pembeli surat utang ini adalah asset managers, 18% adalah bank, 1,1% adalah asuransi dan dana pensiun, lalu 3% adalah private banking.


Sedangkan untuk invesor surat utang seri R10443, sebanyak 56% adalah investor Amerika Serikat, 27% investor Eropa, 13% investor Asia, dan 4% investor Indonesia.


Berdasarkan jenis investor, 81% adalah asset managers, sebanyak 8% bank, 9% adalah asuransi adan dana pensiun 9%, lalu 2% adalah private banking.


Bertindak sebagai Joint Lead Managers dan Joint Bookrunners dalam transaksi ini adalah Deutsche Bank AG, J.P.Morgan Securities plc, dan Standard Chartered Bank. Serta bertindak sebagai co-Managers adalah PT Mandiri Sekuritas dan PT Danareksa Sekuritas.


(dnl/ang)