PGN: Bisnis Gas Bumi Sekarang Bagai Gadis Cantik

Jakarta - Tidak ada yang menganggap gas bumi bakal menjadi bisnis menjanjikan pada tiga atau empat tahun lalu. Banyak gas di Indonesia dibuang bahkan diekspor, namun saat ini gas bumi seperti gadis cantik yang banyak diperebutkan.

"Dulu 3-4 tahun lalu gas dibuang, tapi saat ini gas bagai gadis cantik, yang banyak diperebutkan, yang memberikan keuntungan besar," ujar Direktur Pengusahaan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) Jobi Triananda ketika ditemui di kantornya, Jakarta, Jumat (12/4/2013).


Banyak orang yang menganggap keuntungan besar yang diraup PGN dari bisnis gas bumi karena faktor monopoli PGN yang menguasai pasar.


"Tidak, kita bisa dapat untung besar di bisnis gas bumi ini karena kita investasi bangun jaringan pipa puluhan tahun lalu," ujarnya.


Diungkapkan Jobi, seperti pasar gemuk di Sumatera, di pipa transmisi SSWJ, di mana volume gas yang dikirim tiap harinya mencapai 598,7 MMSCFD (juta kaki kubik feed per hari). "Untuk bisa ada pasar di sana bahkan hingga 598,7 MMSCFD tersebut, kita harus bangun jaringan pipa transmisi sepanjang 1.083 km dalam waktu 20 tahun," ungkap Jobi.


"PGN membangun pasar, merayu industri masuk ke daerah, menumbuhkan lapangan kerja dengan menyediakan infrastruktur pasokan energi," ucapnya.


Jobi mencontohkan, jika Jembatan Selat Sunda (JSS) dalam 5 tahun ini selesai dibangun, maka akan banyak industri yang berkembang di Lampung karena harga tanah yang masih murah. Melihat kondisi ini, PGN menyiapkan investasi pembangunan jaringan pipia 60 km di Lampung untuk kebutuhan industri, dan juga agar tidak tertinggal bisnisnya.


"Jadi jika kita mendapatkan keuntungan dari kerja keras, membangun investasi sejak lama, sebelum ada satu orang pun yang berminat investasi apakah salah? Tentunya tidak," tandas Jobi.


Seperti diketahui, pada 2012 PGN berhasil meraup laba bersih US$ 915,25 juta atau Rp 8,86 triliun dari bisnis gas bumi. Laba ini meningkat 30,3% dibandingkan 2011 yang mencapai US$ 701,9 juta.


PGN juga menguasai jaringan pipa gas bumi, misalnya jaringan Distribusi Area Medan sepanjang 585 km, Distribusi Jawa Timur (Surabaya-Sidoarjo-Pasuruan) 752 km, Transmisi SSWJ 1.083 km, Distribusi Jawa Barat (Banten, Jakarta, Bogor, Bekasi, Karawang) 2.400 km, dan banyak lagi.


(rrd/dnl)