Demikian diungkapkan Dirut PT Garuda Indonesia Airlines Tbk (GIAA), Emirsyah Satar, saat melakukan pemaparan strategi bisnis perusahaannya di Grand Hyatt Tokyo, Jepang, hari Jumat (12/4/2013) kemarin.
Tahun 2006, misalnya, jumlah orang Indonesia yang melawat ke Jepang hanya 59.911, tapi di tahun lalu (2012) telah mencapai 101.498, atau naik sekitar 63% dari tahun sebelumnya (2011).
“Rasionya memang belum balance, baru 1:4, dengan jumlah turis Jepang ke Indonesia yang hampir setengah juta per tahun lalu. Tapi kalau ditotal, berarti ada 1,2 juta (pemesanan tiket pesawat) bolak-balik antara Jepang-Indonesia,” papar Emir.
Penyebab mulai naiknya tingkat kunjungan orang Indonesia ke Jepang antara lain daya beli masyarakat yang semakin besar, dan semakin banyak mereka yang pergi ke luar negeri. Sebab lain, nilai mata uang yen belakangan ini melemah, sehingga biaya berwisata ke sana pun bisa berkurang.
Garuda, yang sudah mengoperasikan penerbangan rute Jepang sejak 1962, juga terus membuat berbagai upaya dalam mendorong peningkatan tersebut. Salah satu yang terakhir dilakukan adalah membuat program paket wisata sepeda di negara tersebut.
Bertajuk Garuda Indonesia Bike Tour, masyarakat khususnya pecinta olahraga bersepeda bisa melakoni hobinya itu di Jepang. Akhir pekan ini, tur tersebut diadakan di kota Tokyo, dan seminggu kemudian di kawasan danau Yamanaka di Yamanashi, dengan latar belakang gunung tertinggi di Jepang, Fuji.
“Selain sepeda, Jepang memiliki potensi lain yang bisa menarik minat orang Indonesia untuk ke sana. Anak-anak muda misalnya, banyak yang menyukai budaya-budaya pop mereka. Kuliner Jepang juga banyak disukai orang-orang kita,” tambah Emir.
Untuk membuka kesempatan lebih besar bagi warga Indonesia yang ingin melancong ke Jepang, Garuda berencana menambah frekuensi penerbangannya ke Osaka dalam waktu dekat ini, selain juga telah memiliki flight ke Tokyo melalui bandara Narita dan Haneda.
(a2s/ang)
