Kisah Bos Louis Vuitton yang Batal 'Kabur' dari Prancis untuk Hindari Pajak

Paris - Orang terkaya Prancis yang juga menjadi pemilik merek mewah terkenal Louis Vuitton Moët Hennessy (LVMH) yaitu Bernard Arnault, batal pindah kewarganegaraan dari Prancis ke Belgia. Kenapa?

Arnault awalnya mengajukan permohonan untuk pindah kewarganegaraan untuk menghindari pajak penghasilan 75% untuk warga yang pendapatannya di atas 1 juta euro atau US$ 1,3 juta (sekitar Rp 12 miliar) per tahun.


"Saya telah menjelaskan beberapa kali bahwa saya akan tetap menjadi warga negara Prancis, dan saya akan terus membayar pajak. Hari ini, saya memutuskan untuk menjelaskan kabar yang ada. Saya menarik permohonan untuk menjadi warga Belgia," ujar Arnault dikutip dari AFP, Rabu (10/4/2013).


Rencana Arnault untuk pindah kewarganegaraan terjadi untuk menghindari pajak tinggi. Apalagi setelah terjadi skandal pajak, setelah mantan Menteri Keuangan Prancis Jerome Cahuzac tidak membuka jumlah rekeningnya di luar negeri.


Berita soal rencana Arnault mengajukan kewarganegaraan Belgia muncul September 2012, dan hal ini menimbulkan kisruh di kalangan partai politik di negara tersebut.


Ada sebuah suratkabar di Prancis yang mencerca rencana Arnault dengan menulis headline: 'Pergi kau orang kaya idiot!'


Arnault merupakan orang terkaya nomor 10 di dunia menurut Forbes dengan kekayaan US$ 29 miliar atau sekitar Rp 275 triliun. Selain Arnault, ada juga orang kaya di Prancis yang berencana pindah kewarganegaraan.


Contohnya aktor Gerard Depardieu, yang tahun lalu berencana untuk pindah kewarganegaraan untuk menghindari pajak 75% dan ingin menyerahkan paspornya.


Dalam beberapa kesempatan, Arnault meminta pemerintah Prancis lebih pengertian kepada kalangan pengusaha.

"Mr Tata (pendiri Tata Group) adalah bintang di India, seperti Warren Buffet di AS. Mereka berusaha menekan kemiskinan, tapi di Prancis mereka menekan kekayaan," kata Arnault.


(dnl/hen)