First Asia: IHSG Bergerak Bervariasi

Jakarta - Tekanan jual kembali berlanjut pada perdagangan akhir pekan kemarin. IHSG turun tajam hingga 68,563 poin (1,37%) di 4925,483. Investor asing melepas saham-saham unggulan seperti ASII, TLKM, BMRI, dan BBRI. Nilai penjualan bersih asing akhir pekan kemarin meningkat mencapai Rp.821,34 miliar. Bila dilihat sepekan IHSG turun 1,07% dengan rata-rata nilai transaksi harian mencapai Rp.5,6 triliun dibandingkan rata-rata pekan sebelumnya Rp.5,5 triliun. Aksi jual investor pekan lalu terutama dipicu penurunan outlook peringkat utang Indonesia dari positif menjadi ‘stable’ dengan rating utang tetap ‘BB+’.

Koreksi IHSG pekan kemarin tidak sejalan dengan tren positif yang terjadi di sejumlah kawasan Asia maupun pasar saham global yang umumnya bergerak di teritori positif. Akhir pekan lalu Wall Street kembali melanjutkan rally-nya mencatatkan level tertinggi baru. Indeks DJIA dan S&P masing-masing menguat 0,96% dan 1,05% di 14973,96 dan 1614,42. Aksi beli terutama dipicu sentimen positif turunnya angka pengangguran AS April lalu menjadi 7,5% dari bulan sebelumnya 7,6%. Selama sepekan indeks DJIA dan S&P masing-masing menguat 1,78% dan 2,03%. Kebijakan lanjutan pelonggaran moneter oleh ECB dengan memotong tingka bunga menjadi 0,5% dan sebelumnya The Fed menegaskan kembali stimulus lanjutan berupa pembelian surat berharga hingga USD85 miliar tiap bulannya telah menjadi motor utama penguatan indeks saham di bursa global.


Pergerakan positif bursa global yang dibayangi dengan sentimen negatif dari domestik, membuat pergerakan IHSG awal pekan ini akan bervariasi dalam tren konsolidasi dengan peluang terjadinya technical rebound terbatas. IHSG akan bergerak dengan support di 4900 dan resisten di 4970.


IHSG : S1 4900 S2 4850 R1 4940 R2 4970


Saham Pilihan


LPKR 1330-1370 TB, SL 1320


BSDE 1650-1750 BoW, SL 1630


KIJA 310-345 TB, SL 305


TOTL 1050-1130 TB, SL 1030


ASII 6800-7150 BoW, SL 6700


SSIA 1500-1540 Buy, SL 1470


(dru/dru)