Senior Vice President Fuel Marketing and Distribution Pertamina Suhartoko mengatakan, dibandingkan kompetitor seperti Total dan Shell, harga Pertamx lebih murah Rp 400/liter.
"Saat ini harga Pertamax di SPBU bersaing lebih murah itu memang strategi kami, kalau dekat pesaing Pertamax 92 harganya Rp 10.200 per liter, kalau harga BBM 92 di Total dan Shell Rp 10.600 per liter," ujar Suhartoko kepada detikFinance, Senin (23/9/2013).
Suhartoko mengatakan, harga BBM non subsidi di SPBU Pertamina yang lokasinya tidak berdekatan dengan SPBU kompetitor, justru lebih mahal. "Tapi justru kalau harga Pertamax yang tidak dekat dengan pesaing justru harganya lebih mahal," ucapnya.
Walau harga pertamax lebih murah dibanding bensin di SPBU kompetitor, tetapi Pertamina tetap untung. "Walau lebih murah saat ini, kami tetap untung, rata-rata untungnya Rp 575 per liter," ungkapnya.
Suhartoko mengakui, margin keuntungan menjual BBM non subsidi cukup besar, tetapi pasarnya masih kecil.
"Margin BBM non subsidi itu memang besar, tapi pasarnya masih kecil, makanya mereka-mereka itu (kompetitor) masih ogah-ogahan, dari investasi yang mereka keluarkan dengan return yang didapat tidak sebanding," ujarnya.
(rrd/dnl)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!
