RI-Belarus Tingkatkan Perdagangan Langsung Tanpa Pihak Ketiga

Jakarta - Dua negara beda benua, yaitu Indonesia dan Belarus sepakan meningkatkan kerjasama ekonomi, perdagangan, dan investasi lewat perdagangan langsung, tanpa pihak ketiga.

Langkah ini dilakukan dengan rencana pembentukan joint venture bidang produksi ban dan alat-alat berat.


Demikian salah satu hasil Sidang Komisi Bersama (SKB) IV Indonesia-Belarus Kerjasama Perdagangan, Ekonomi, Ilmu Pengetahuan dan Teknik yang digelar di Bogor pada 23-24 September 2013.


SKB IV RI-Belarus dihadiri oleh 83 orang delegasi pemerintah dan swasta kedua negara yang dipimpin oleh Dubes Dian Triansyah Djani, Direktur Jenderal Amerika dan Eropa, Kementerian Luar Negeri RI dan Valentin Rybakov, Wakil Menteri Luar Negeri Republik Belarus. Sidang ini merupakan tindak lanjut dari SKB III di Minsk pada September 2011 dan hasil-hasil pertemuan Presiden RI dengan Presiden Republik Belarus di Jakarta, 19 Maret 2013.


Menurut Dubes Djani, prioritas pembahasan adalah kerjasama perdagangan dan investasi, industri, pertanian, ilmu pengetahuan dan teknologi, sosial budaya dan pendidikan serta kerjasama antar Kamar Dagang dan Industri (KADIN).


Djani lebih lanjut menekankan pentingnya transaksi perdagangan langsung tanpa melalui pihak ketiga, sehingga keuntungan maksimal dapat dinikmati kedua belah pihak. Selain itu, Indonesia mengharapkan pembentukan joint ventures bidang alat-alat berat dan produksi ban dengan karet alam dari Indonesia.


"Indonesia merupakan produsen utama karet alam dan Belarus merupakan produsen ban-ban besar untuk truk dan alat alat berat, termasuk yang dipasarkan di Indonesia dan kawasan ASEAN. Dalam kaitan itu kedua negara diharapkan dapat membentuk joint venture di masa depan," ujar Djani dalam siaran pers, Selasa (24/9/2013).Next


(dnl/dnl)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!