Kita sudah cukup banyak mendengar dan melihat orang-orang yang menjadi wirausahawan di bidang kuliner atau fesyen. Bagaimana kalau menjadi wirausahawan di bidang usaha yang unik—kalau tak mau dibilang langka? Bisakah berhasil?
Pengamat wirausaha menyatakan, setidaknya ada empat wirausaha yang terbilang unik, langka, dan jarang ditekuni pebisnis di Indonesia. Keempatnya adalah wirausaha di bidang jasa penyidik swasta alias detektif swasta, jasa konsultasi feng shui untuk logo perusahaan, konsultan nama bayi, dan kursus sulap.
Yoyok Indrayatno, pengamat wirausaha, mengatakan keempat bisnis tersebut memiliki poin keunikan tersendiri. “Saya kira akan berjalan dengan cukup baik dan menguntungkan, selama demand-nya tinggi” tuturnya, kepada detikFinance, di Jakarta kemarin.
Aidil Akbar Madjid, seorang pengamat manajemen, setali tiga uang. Dia menilai bisnis-bisnis tersebut cukup inovatif. “Sebuah bisnis bisa berjalan selama demand-nya ada, baik itu barang maupun jasa. Sepertinya bisnis-bisnis tersebut punya basis demand yang cukup bagus,” katanya.
Yoyok bilang bisnis detektif swasta masih jarang ditemui di Indonesia, sehingga belum banyak pesaing. Alhasil, prospeknya pun terbilang cerah terutama di kota-kota besar dengan banyak kasus rumah tangga, sebagai contoh.
“Terkadang mereka membutuhkan informasi apakah akan meneruskan hubungan atau menyudahinya. Di sini peranan detektif atau investigator swasta bisa masuk,” kata Yoyok, pendiri lembaga konsultasi Amanah Business Coach ini.
Aidil pun menyatakan bahwa usaha detektif swasta dibutuhkan oleh banyak kalangan di Indonesia. Tidak hanya dalam urusan seputar rumah tangga, jasa mereka juga bisa dimanfaatkan oleh pebisnis sampai politisi.
Sedangkan untuk jasa konsultasi nama bayi, Yoyok berpendapat pasarnya masih sangat terbuka. Kebutuhannya juga tinggi terutama bagi orang tua muda.
“Semua orang tua ingin nama anaknya memiliki arti yang bagus-bagus, tetapi tidak semua orang tua bisa mengetahuinya. Untuk itu dibutuhkan pandangan dari pihak yang memang ahlinya, yaitu konsultan semacam ini,” ucap Yoyok.
Sementara untuk bisnis konsultan logo berdasarkan feng shui, Aidil mengatakan permintaannya memang cukup tinggi. Ini karena sebagian pelaku bisnis berpandangan bahwa feng shui (yang menitikberatkan pada keselarasan unsur-unsur alam) sedikit banyak berpengaruh terhadap kesuksesan usaha mereka.
“Selama masih banyak yang memegang prinsip ini, sepertinya demand terhadap feng shui akan terus ada. Jadi bisnis yang terkait feng shui bisa terus terpakai,” kata Aidil, yang merupakan Ketua International Association of Registered Financial Consultants di Indonesia.
Sedangkan untuk bisnis kursus sulap, Aidil bilang ada prospek yang cerah. “Bisnis ini butuh skill yang tidak dimiliki semua orang. Permintaannya juga banyak, mulai dari yang sekedar cari hiburan sampai yang ingin terjun ke dunia sulap profesional,” katanya.
Iim Rusyamsi, seorang pengamat wirausaha, berpendapat keempat bisnis tersebut merupakan usaha yang kreatif. “Sepertinya para pelakunya sudah menemukan potensi dalam diri mereka, yang ternyata mampu dimanfaatkan dalam berbisnis. Banyak orang yang sebenarnya memiliki potensi, tetapi belum tergali dan akhirnya masih bekerja dengan orang lain,” katanya.
Terkadang, ada juga konsultan kecil-kecilan yang sifatnya sekadar membantu dengan komisi seikhlasnya. “Padahal kalau potensi ini dikembangkan, bisa menjadi bisnis sendiri dan mendatangkan income yang lumayan,” ujar Iim, yang merupakan Presiden Komunitas Tangan Di Atas.
Benarkah keempat wirausaha pilihan ini termasuk bisnis yang unik sekaligus menguntungkan? Simak kisah dan profil mereka dalam lanjutan Laporan Khusus DetikFinance ini. Siapa tahu, Anda bisa menjadi salah satu dari mereka.
(DES/DES)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!