Terbang ke Jakarta Ganjar Pranowo Temui Gita Wirjawan, Ada Apa?

Jakarta - Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo jauh-jauh datang dari Semarang ke Jakarta untuk bertemu dengan Menteri Perdagangan Gita Wirjawan. Gubernur baru Jawa Tengah yang belum lama dilantik tersebut membahas persoalan kedelai di dalam negeri.

"Untuk masalah kedelai, harus dibuat insentif untuk para petani kedelai. Problemnya orang kan menanam kedelai nggak menarik. Bayangkan ada tujuh hama dan produktivitasnya nggak sehebat kalau tanam padi atau jagung. Maka itu harus ada insentif kalau tidak maka daulat pangan kita berbahaya. Kita akan selalu bergantung dengan asing terutama ke AS. Maka saya akan bicara khusus dengan Mendag soal politik perdagangannya seperti apa," kata Ganjar saat ditemui di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Kamis (12/9/2013).


Ganjar mencoba meyakini Gita agar kran impor kedelai bisa ditekan. Selama ini Indonesia memang rutin melakukan impor kedelai setiap tahunnya dari Amerika Serikat (AS). Indonesia hanya bisa memproduksi 700-800 ribu ton per tahun sedangkan kebutuhan konsumsi kedelai mencapai 2,2 hingga 2,5 juta ton.


"Iya politik dagangnya jangan kita pakai impor, kita dorong produksi lokal lalu masuk ke insentif. Ada dua cara yang bisa dilakukan apakah kita menjamin harganya (kedelai) di tingkat petani nanti atau kalau tidak memberi insentif buat petani," imbuhnya.


Ia menginginkan Indonesia bisa mandiri untuk memproduksi kedelai. Untuk itu ada ide yang ia akan ajukan kepada Gita Wirjawan.


"Kalau petani ngga mau diberikan insentif, pikiran saya negara harus ambil itu. Kalau menurut saya konteks Jateng ya sudah kita buat BUMD saja yang suruh tanam kedelai. Lahan disini banyak dan kalau kurang pinjam tetangga bisa juga kerja sama dengan Perhutani di bawah tegakan kan bisa. Teknisnya banyak kita mau impor terus-terusan sama Amerika, nggak lah," cetusnya.


(wij/hen)


Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!