Boediono Ajak Para Menteri dan Pimpinan Provinsi Nonton Video Soal Leadership

Jakarta - Wakil Presiden Boediono mengangkat persoalan reformasi birokrasi dalam sambutannya pada Rapat Kerja Nasional Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Tahun 2013. Agenda ini dihadiri oleh para Menteri dan pimpinan provinsi serta pimpinan daerah.

Pada sambutanya yang berdurasi 15 menit, Wapres Boediono berinisiatif untuk menampilkan sebuah video ceramah dari salah satu pebisnis di Amerika Serikat. Isi ceramahnya adalah terkait dengan bagaimana individu untuk menjadi seorang pimpinan.


"Saya akan menampilkan CEO di Amerika Serikat yang sedang memberikan ceramah untuk mahasiswanya, isinya bagus untuk kita saling mengingatkan, ini bukan hanya soal manager tapi leadership pimpinan," ujarnya di Gedung Dhanapala, Kementerian Keuangan, Jakarta, Kamis (12/9/2013)


Dalam video yang ditampilkan, terlihat ada beberapa poin yang bisa ditarik dan dipraktekan dalam kehidupan sehari-hari sebagai pimpinan.


"Pemimpin itu harus memberi contoh bukan hanya memberikan tekanan. Pemimpin harus memimpin tanpa ego harus memberikan feedback ke bawahanya sehingga dia akan memberi feedback lebih besar," demikian dikutip dari cuplikan video tersebut.


Boediono mengatakan kepemimpinan yang baik pada sebuah instansi adalah pemimpin yang dapat memberikan contoh secara langsung kepada bawahannya. Bukan hanya dengan aksi penugasan dan tekana.


"Leadership yang tepat itu adalah leadership by example, jadi pimpinan dengan memberikan contoh," ujarnya.


Dalam tubuh organisasi atau instansi yang dipimpin, menurutnya dibutuhkan sebuah power atau kekuatan. Harusnya, Ia mengatakan kekuatan itu berasal dari pengikut yang kemudian diterima oleh pimpinan.


"Kita butuh power dan sumbernya adalah dari pengikutnya, power itu akan datang dari apa yang mendukungnya dan pengikutnya," ujar Boediono.


Ia mengingatkan, saat power diterima pimpinan, menurut Boediono harus ada pengembalian ke bawahannya. Baik itu berupa contoh, maupun hak-hak yang harusnya didapatkan oleh bawahan.


"Karena kalau begitu diambil oleh dirinya sendiri maka power itu akan berkurang dan roda organisasi tidak akan berjalan," pungkasnya.


(mkl/dru)


Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!