Perajin Tempe Curhat, Syarief Hasan Janji Turunkan Harga Kedelai

Semarang - Hari ini, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Syarief Hasan meninjau perajin tempe di Kelurahan Krobokan Semarang dan melakukan dialog terkait kenaikan harga kedelai.

Di salah satu tempat perajin tempe milik Mugiyanto yang berlokasi di Jalan Wiroto Raya Nomor 28, Syarief mendengarkan harapan dari perajin tempe kepada pemerintah, karena harga kedelai yang dianggap perajin tempe semakin memberatkan.


Mugiyanto berharap pemerintah bisa segera menstabilkan harga kedelai. Karena menurutnya kenaikan harga kali ini lebih parah dibanding saat krisis moneter 1998. Setidaknya jika memang ada kenaikan bisa berkisar Rp 8 ribu, tidak seperti saat ini yang mencapai Rp 9 ribu bahkan Rp 10 ribu.


"Saya jadi perajin tempe sudah 20 tahun, kenaikan parah sudah dua kali, pertama saat krisis tahun 1998. Tapi ini lebih parah," kata Mugiyanto di rumah produksi tempenya, Jalan Wiroto Raya Nomor 28, Semarang, Sabtu (14/9/2013).


Akibat kenaikan harga kedelai, setidaknya 40 perajin tempe di kelurahan Krobokan sempat mogok produksi, bahkan di antaranya ada yang beralih profesi.


"Di Krobokan ada 35 hingga 40 perajin, banyak yang alih profesi. Diharapkan pemerintah bisa menstabilkan harga," pungkas Asrori, Pengawas Primkopti Semarang Barat.


Terkait hal itu, Syarief menyatakan pemerintah perlu segera mengendalikan harga kedelai. Saat ini harga yang sudah ditentukan oleh pemerintah yaitu Rp 8.490 per kilogram ditambah ongkos kirim.Next


(alg/dnl)


Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!