Chandra Asri Bangun Fasilitas Naptha Cracker US$ 380 Juta

Jakarta - PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (CAP) telah menandatangani kontrak kerjasama rekayasa, pengadaan serta konstruksi (Engineering, Procurement, and Construction/EPC) pembangunan fasilitas produksi Naphtha Cracker Perseroan dengan Toyo Engineering Corporation.

Dengan pembangunan fasilitas produksi ini, maka kapasitas produksi Naphtha Cracker Perseroan akan meningkat hingga sebesar 43%.


Rencana pembangunan fasilitas produksi Naphtha Cracker Perseroan ini akan meningkatkan produksi berbagai produk petrokimia CAP. Diantaranya seperti peningkatan kapasitas produksi Ethylene menjadi 860 ribu ton per tahun dari kondisi saat ini sebesar 600 ribu ton per tahun.


Selain Ethylene, kapasitas produksi Propylene juga meningkat sebesar 150 ribu ton menjadi 470 ribu ton per tahun, produksi Py-Gas meningkat sebesar 120 ribu ton menjadi 400 ribu ton per tahun dan Mixed C4 meningkat sebesar 95 ribu ton menjadi 315 ribu ton per tahun.


Paramate Nisagornsen Wakil Presiden Direktur PT Chandra Asri Petrochemical Tbk mengungkapkan peningkatan kapasitas produksi tersebut dilakukan dengan menambah furnaces (tungku), serta mengubah dan memodifikasi peralatan utama pada pabrik yang berlokasi di Cilegon, Banten.


"Proses pembangunan fasilitas produksi Naphtha Cracker tersebut akan dimulai pada kuartal ketiga 2013 dan diperkirakan akan selesai serta mulai beroperasi pada kuartal keempat 2015," kata Paramate.


Nilai investasi pembangunan fasilitas produksi diproyeksi mencapai US$ 380 juta, dengan sumber pendanaan berasal dari kombinasi pinjaman dan ekuitas. Untuk itu, perseroan saat ini sedang melakukan finalisasi sumber pendanaan yang cost effective dan efisien.


Paramate menambahkan, peningkatan kapasitas produksi Naphtha Cracker sebagai bagian dari rencana strategis CAP guna memperkuat posisi Perseroan sebagai industri petrokimia terintegrasi di Indonesia dan di kawasan regional. Ekspansi produksi tersebut dilakukan dengan memaksimalkan pemanfaatan aset, meningkatkan efisiensi melalui skala ekonomi usaha yang lebih tinggi.


Dengan peningkatan kapasitas produksi ini, CAP akan lebih mandiri dalam penyediaan Propylene sebagai bahan baku pabrik Polypropylene milik Perseroan, serta pasokan Mixed C4 untuk pabrik Butadiene yang dioperasikan oleh PT Petrokimia Butadiene Indonesia, yang merupakan anak usaha Perseroan.


Begitupula tersedianya pasokan Py-Gas dalam jumlah yang cukup besar juga akan memberikan peluang untuk membangun pabrik BTX yang dapat menghasilkan Benzene, Toluene dan Mixed Xylene. Benzene adalah salah satu bahan baku untuk menghasilkan Styrene Monomer yang diproduksi PT Styrindo Mono Indonesia, anak perusahaan CAP.


(dru/zul)


Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!