Ia mewanti-wanti bangsa Indonesia harus siap dan sigap berdaya saing guna menghadapi AEC, bersaing dengan negara-negara ASEAN lainnya.
Hal ini disampaikan oleh Gita saat memberikan kuliah umum bertajuk 'Benahi Pendidikan Pekuat Daya Saing Bangsa' di gedung Grha Sanusi Hardjadinata Universitas Padjadjaran (Unpad), Jalan Dipati Ukur No.35, Kota Bandung, Jumat (13/9/2013).
Acara ini bagian dari kegiatan Dies Natalis ke-56 Unpad dan ke-53 Fakultas Ilmu Komunikasi (Fikom) Unpad.
"AEC ini sudah disepakati sebelum pemerintahan sekarang. Jadi pada 2015 akan dibuka perdagangan dan investasi. Ini menjadi tantangan," kata Gita di hadapan ratusan mahasiswa Unpad.
Ia memberikan ilustrasi singkat soal gambaran era AEC. Gempuran produk-produk atau sumber daya manusia dari luar negeri bakal menyerbu Indonesia secara terbuka. "Ya, tiba-tiba nanti ada orang Thailand, Brunai, dan Vietnam yang menjual produknya di Bandung. Sekarang ribuan orang Thailand belajar bahasa Indonesia. Di sini ada yang bisa bahasa Thailand nggak? Inilah yang tak terpikirkan," tutur Gita.
Guna mengantisipasi dibukanya pintu AEC 2015, orang Indonesia harus mampu menampilkan produk yang bisa lebih bersaing dengan produk luar negeri. Menurut Gita, bergulirnya AEC merupakan tantangan yang mesti bisa dikonversi menjadi peluang.
"Maka itu pendidikan sangat penting. Karena dengan pendidikan, kita lebih cerdas, kuat, dan berani," tutur Gita.
(bbn/hen)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!
