Merpati Masih Sulit Dapat Untung Tahun Ini

Jakarta - Maskapai penerbangan pelat merah PT Merpati Nusantara Airlines (Persero) belum bisa meraih untung tahun ini. Kinerja maskapai ini masih akan rugi.

Direktur Utama PT Merpati Nusantara Airlines (Persero) Capt. Asep Ekanugraha mengaku masih mengalami kerugian operasional hingga Rp 250 miliar.


"Paling nggak kita harus operasionalnya kita arrange Rp 200 miliar sampai Rp 250 miliar minusnya (rugi). Di 2013 mustahil untung. Sekarang

minusnya operasional sampai Rp 300 miliar sampai Rp 400 miliar," ucap Asep saat ditemui di sela hut Merpati ke-51 di Kantor Pusat Merpati,

Kemayoran, Jakarta, Sabtu (14/9/2013).


Masih merahnya laporan keuangan Merpati hingga akhir 2013 disebabkan karena harga bahan bakar jenis avtur yang masih tinggi karena pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar.


"Sekarang yang paling menghantam calculating cost kita kan fuel (bensin) dan dolar sendiri. Dolar tembusnya sudah terlalu tinggi, jadi fuel-nya

mahal," tegasnya.


Hingga saat ini Merpati sedang bernegosiasi dengan Pertamina untuk penyelesaian utang avtur. Merpati berusaha agar utang avtur kepada Pertamina bisa turun di bawah Rp 100 miliar.


"Kita turunin terus sampai batas yang dikasih Pertamina Rp 100 miliar. Masih ditoleransi dan harus bertahap," katanya


Terkait rencana ekspansi, Asep menilai Merpati saat ini masih menunda memperluas penerbangan ke rute baru. Langkah ini diambil karena kondisi keuangan dan korporasi Merpati belum memungkinkan.


"Nggak dulu. Kita harus kontrol terus. Kita masih tahu dirilah. Nggak boleh buru-buru," tegasnya.


(feb/dnl)