"Radiasi itu sebagian besar masyarakat kita masih berpikiran itu menakutkan, padahal sinar matahari itu ada radiasinya, tembok-tembok beton di sekitar kita ada radiasinya," kata Kepala Pusat Aplikasi Teknologi Isotop dan Radiasi, Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) Hendig Winarno ditemui di Kantor Batan, Lebak Bulus, Jakarta, Senin (2/12/2013).
Hendig mengatakan namun dibalik hal yang menakutkan tersebut sinar radiasi gamma memberikan banyak manfaat salah satunya dapat mengawetkan makanan, obat-obatan, menciptakan varietas tanaman unggul dan banyak lagi.
Batan telah mengembangkan pemanfaatan radiasi untuk keperluan ekspor buah manggis dan mangga tropis asal Indonesia ke Australia. Dengan sinar tersebut buah mangga bisa tahan hingga 3-4 minggu atau kurang lebih 1 bulan.
"Sebelum diekspor kan di karantina dulu, kita sinar dengan radiasi, jadi telur lalat yang menempel di mangga bisa berkembang biak menjadi lalat, bakteri pembusuknya kita matikan sehingga mangga yang biasanya seminggu sudah matang sekali, ini bisa tahan 3-4 minggu lagi," katanya.
Selain untuk keperluan kegiatan ekspor buah tropis, radiasi juga dipakai untuk produk rendang yang tahan hingga lebih dari 1 tahun.
"Seperti rendang, biasanya kan hanya tahan 1-2 hari saja, nah sekarang itu rendang kita bungkus rapi lalu disinar radiasi gamma, hanya sekali dan disinarnya hanya 15 menit, itu rendang awet hingga setahun lebih," ucapnya.
Saat ini, Batan juga sedang bekerjasama dengan Kementerian Agama, terkait pasokan rendang untuk konsumsi jamaah haji Indonesia di Arab Saudi.
"Jadi di tanah suci tidak perlu repot-repot masak lagi, cukup dipanaskan saja rendang siap tersaji, rasa, warna sampai gizinya tidak berubah sama sekali," ungkap Hendig.
(rrd/hen)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!
