Pengusaha Dunia Minta Negara Saling Terbuka Sukseskan WTO Bali

Nusa Dua -International Chamber of Commerce (ICC) atau Kadin internasional meminta negara-negara saling terbuka menciptakan perdagangan yang saling menguntungkan di World Trade Organization (WTO).

Hal itu diungkapkan oleh Chairman ICC Victor K.Fung saat bertemu Menteri Perdagangan Gita Wirjawan di Hotel Westin, Nusa Dua, Bali, Selasa (2/12/2013)


"Saya melihat harus ada konsekuesi yang dikeluarkan dan negara saling terbuka untuk menciptakan perdagangan yang saling menguntungkan. Contohnya investor berinvestasi di negara berkembang dan tentu saja menguntungkan negara berkembang. Jadi investasi datang kemudian ada infrastruktur yang tercipta dan terjadi kemudahan akses ekspor impor untuk negara maju," kata Victor.


Khusus untuk pergelaran Konferensi Tingkat Menteri (KTM) WTO ke-IX di Nusa Dua, Bali, Victor berpesan kepada para delegasi dan menteri yang hadir agar Paket Bali bisa diselesaikan. Disetujui atau tidaknya Paket Bali akan mempengaruhi pola kebijakan yang diambil oleh para pengusaha.


"Perundingan WTO adalah momentum yang penting bagi sebuah negosiasi khusus menyelesaikan Paket Bali. Sekarang waktunya untuk deal dengan segala kebijakan politik yang ada. Jadi saya mengatakan momen WTO Bali ini penting dan jangan sampai gagal," katanya.


Menteri Perdagangan Gita Wirjawan menegaskan, Paket Bali memang harus diselesaikan dan disepakati. Kalau Paket Bali disepakati maka perdagangan dunia bisa disederhanakan dan manfaatnya adalah banyak benefit yang didapat khususnya bagi negara-negara berkembang.


"Ketemu dengan ICC kamar dagang internasional yang dipimpin oleh Victor K.Fung dan dihadiri oleh Roberto Azavedo. Cukup bermakna mereka menangkap pesan dari kami. Ini (Paket Bali) sudah cukup dekat tetapi memang ada beberapa hal yang harus diselesaikan. Sayang sekali kalau tidak bisa diselesaikan. Kalau tidak bisa akan cukup berpengaruh negatif. Kalau Paket Bali diselesaikan akan bisa menyederhanakan sistem perdagangan dunia, maka banyak benefit ke negara-negara berkembang. Pada intinya mereka mendukung Paket Bali terselesaikan," jelas Gita.


(wij/dnl)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!