RI Bisa Bangun 4 Tol Atas Laut Bali Bila Tak Impor BBM Premium Rp 10 T/Bulan

Jakarta -Pada Oktober 2013 lalu Indonesia mengimpor bensin premium (BBM subsidi) sebanyak 1,04 juta ton, dengan nilai US$ 1,06 miliar atau Rp 10,6 triliun. Jika dana sebesar itu digunakan untuk membangun infrastruktur seperti jalan, jembatan dan lain-lain, berapa banyak yang bisa dibangun?

Seperti dikutip dari data Badan Pusat Statistik (BPS), Senin (2/12/2013), Indonesia mengimpor bensin premium (BBM subsidi) sebanyak 1,04 juta ton, dengan nilai US$ 1,06 miliar.


Misalnya investasi jalan tol Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa sepanjang 12,7 Km mencapai Rp 2,4 triliun. Artinya dengan anggaran Rp 10,6 triliun bisa dibangun 4 jalan tol sejenis seperti di Bali.


Selain itu, anggaran sebesar itu bisa juga membangun 2 jembatan Surabaya-Madura (Suramadu), yang total panjangnya mencapai 21 km menelan dana Rp 5 triliun. Proyek Suramadu dibiayai 55% berasal dari APBN Indonesia dan 40% lebih dari pinjaman lunak China.


Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum Achmad Gani Ghazali pernah mengatakan rata-rata investasi jalan tol di Indonesia sekitar Rp 80-Rp 100 miliar/km.


Artinya dengan anggaran Rp 10,6 triliun, bisa untuk membangun jalan bebas hambatan sepanjang 100 km yang bisa menghubungkan Kota Samarinda dengan Kota Balikpapan, Kalimantan Timur dan lainnya.


Bahkan bila digunakan untuk membangun rumah murah (subsidi) yang harganya sekitar Rp 100 juta/unit, maka bisa terbangun rumah subsidi sebanyak 100.000 rumah untuk masyarakat bawah.


(hen/ang)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!