Spanyol Krisis Berkepanjangan Gara-gara Korupsi

Jakarta -Korupsi adalah kegiatan yang sangat berbahaya. Selain merugikan masyarakat, korupsi juga bisa menyeret negara masuk krisis berkepanjangan, seperti yang terjadi pada Spanyol dan Yunani.

Korupsi sudah jadi biang krisis finansial di dua negara tersebut. Yunani sudah berusaha membersihkan praktik korupsi setelah diberi dana bantuan oleh Uni Eropa, tapi Spanyol malah sebaliknya.


Korupsi yang terjadi di Spanyol kian parah. Hal ini terlihat dari peringkatnya yang naik di daftar negara paling korup yang dikeluarkan Transparency International (TI). Spanyol kini berada di posisi yang sama dengan Libya dan Mali.


Sudah bukan rahasia lagi kalau masyarakat kelas atas dan petinggi di Spanyol terlibat dalam aneka praktik korupsi. Kasus-kasus ini bahkan sampai menjadi bahan pergunjingan negara-negara di Eropa lainnya samai ke seluruh dunia.


Bahkan keluarga kerajaan Spanyol saja terlibat dalam aksi korupsi. Salah satu menantu Raja Spanyol baru-baru ini dituntut pengadilan karena menggelapkan dana publik sebesar 6 juta euro (Rp 72 miliar).


Menantunya yang menjabat sebagai bendahara salah satu partai di Spanyol itu sudah mengakui menilap sejumlah uang proyek dari perusahaan konstruksi kepada sejumlah politisi di partainya.


"Skandal-skandal seperti ini yang sangat merusak reputasi Spanyol di dunia," kata Koordinator TI wilayah Eropa Barat Valentina Rigamonti, seperti dikutip dari Independent.co.uk, Rabu (4/12/2013).Next


(ang/dnl)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!