Kekurangan Pakan, Sapi Perah Pengungsi Kelud Tak Bisa Produksi Susu

Malang -Belum selesai memikirkan kondisi rumahnya harus hancur. Warga terkena dampak erupsi Kelud pusing merawat hewan ternaknya.

Sapi perah memang menjadi penopang hidup warga Desa Pandansari, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang, selain bercocok tanam. Di Dusun Kutut misalnya, sebanyak 120 warga memiliki sapi perah dengan populasi sapi dua kali jumlah peternak.


Selama erupsi Kelud, ternak hanya ditinggalkan begitu saja. Kini, warga mulai bangkit kembali hidup normal kebingungan mendapatkan pakan. Sebab, seluruh wilayah hangus tersapu hujan abu vulkanik.


"Tidak ada pakan, sejak awal meletus, kami tak memerah susu," keluh Suyanto (55), kepada detikFinance, Selasa (18/2/2014).


Suyanto memiliki tujuh ekor sapi perah ini hanya bergantung dari bantuan pakan dari pemerintah. Jatah yang minim tak membuat semua ternaknya makan kenyang.


"Jatahnya sedikit, kadang kita harus berebut untuk dapat pakan," curhatnya.


Kepala Dusun Kutut Lamadi mengaku, setiap ekor sapi menghasilkan 12,5 liter susu. Hasil produksi biasanya dikumpulkan ke KUD untuk dijual kembali. "Satu ekor 12,5 liter susu," ujarnya terpisah.Next


(dru/dru)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!