Tas Batik Seharga Rp 4,8 Juta Digemari Para Istri Pejabat

Jakarta -Yuliana Lim (33) mampu menghadirkan tas yang punya daya tarik tinggi, elegan, dan tidak pasaran. Sehingga produknya banyak dilirik oleh kaum hawa.

Ia merupakan pemilik merek Chameo, sebuah produk tas batik berbahan dasar rotan sintetis yang cantik. Produknya berasal dari rotan sintetis dibalut dengan sentuhan kain batik tulis asli Indonesia. Produknya laku dijual dengan rentang harga Rp 1,18 juta hingga Rp 4,86 juta per buah.


"Kita satu-satunya di dunia bikin tas pakai kain batik dan rotan sintetis. Kalau rotan asli kan keras ya, kadang merusak baju dan melukai kulit, kalau sintetis lebih lentur. Batiknya juga tulis bukan cap atau print, jadi kualitasnya premium," ujar Yuliana kepada detikFinance di Pameran Kain Tenun Tradisional, di JCC, Senayan, Jakarta, Minggu (23/2/2014).


Yuliana menyebutkan, tidak hanya kain batik yang menghiasi paduan tas rotan sintetisnya. Ada yang dipadukan dengan kain songket asli Bali dan Nusa Tenggara Timur (NTT). Bahkan ada yang dari kain furosikhi asal Jepang yang biasa digunakan untuk kimono, termasuk kain kanvas dan katun tradisional asal Spanyol juga ikut mempercantik tas buatan ibu 2 anak ini.


"Pokoknya model tas kita semua material premium dari batik tulis, songket, kain furosikhi, sampai kain kanvas dan katun Spanyol diaplikasikan ke tas," terangnya.


Penggemar tas Chameo ini berasal dari kalangan ibu-ibu pejabat, walaupun banyak juga ibu-ibu lain yang mengganderungi tas buatannya.


"Pelanggan ibu-ibu kebanyakan. Banyak juga ibu-ibu pejabat. Seperti Ibu Ani Yudhoyono, Ibu Yusuf Kalla, Ibu Mari Elka, istrinya Pak Ahok, istrinya Pak Jokowi. Mereka kan biasanya butuh buat acara kenegaraan yang asli buatan Indonesia," cetusnya.


Usaha yang telah dirintisnya sejak 2008 ini ternyata laris-manis. Dalam sebulan, Yuliana mampu menjual sedikitnya 800 tas.


Saat ini, dia sudah punya 11 outlet di Bali dan Jakarta. Pemasarannya pun tak hanya di dalam negeri tapi sudah menembus pasar Jepang, Eropa, hingga Amerika Serikat (AS).


"Produksi per bulan 800 tas. Pasarin 80 persen lokal Jakarta dan Bali. 20 persennya ke Jepang, Eropa, dan Amerika," pungkasnya.


(drk/hen)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!