Letusan Gunung Kelud Hambat Pengiriman Makanan dan Minuman

Jakarta -Musibah meletusnya Gunung Kelud beberapa waktu lalu berimbas pada industri makanan dan minuman. Distribusi menjadi terhambat akibat adanya hujan abu vulkanik.

"Yang jelas banyak hambatan pengiriman makanan karena kasus Gunung Kelud itu," kata Ketua Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman (GAPMI) Adhi Lukman saat ditemui di Hotel Intercontinental, Kamis mala (20/2/2014).


Adhi mengaku belum mendapat data-data terkini berapa kerugian yang ditimbulkan karena hambatan arus distribusi tersebut. Selain itu, dia juga mengatakan, para pengusaha makanan dan minuman mengalami kerugian karena banyak pasokan makanan yang rusak. Bencana alam kerap menyebabkan kerusakan terhadap produk-produk yang menjadi persediaan.


"Terus terang kita tidak mengumpulkan data dari anggota. Yang daerah bencana pasti (rusak) ya. Kemarin waktu banjir di Manado barang-barang hancur. Di Kediri itu Blitar juga sama," lanjutnya.


Masih terkait dengan bencana alam, Adhi mengharapkan pemerintah segera merealisasikan rencana penyediaan pangan khusus bencana. Hal itu ditujukan agar ketersediaan pangan selalu aman khususnya di daerah-daerah rawan bencana.


"Dulu pernah ada wacana stok pangan untuk bencana, karena ini yang perlu direalisasi," katanya.


Adhi menambahkan, rencana tersebut dipicu oleh faktor distribusi makanan dan minuman yang terhambat salah satunya karena infrastruktur jalan yang rusak, menyebabkan pengiriman barang pun menjadi terkendala. Padahal, saat bencana pasokan pangan harus selalu tersedia.


"Sekarang ini pengiriman barang Jakarta-Surabaya itu 3-4 hari. Biasanya 1-2 hari. Itu karena jalan rusak di Pantura," katanya.


(zul/ang)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!