BI Akui Terima Laporan Soal Temuan Uang Rupiah Palsu di ATM

Jakarta -Peredaran uang rupiah palsu tak hanya lewat transaksi manual tapi juga diduga beredar di mesin-mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM). Pihak Bank Indonesia (BI) juga mengakui pernah mendapatkan laporan masyarakat soal temuan uang palsu di ATM.

Direktur Eksekutif Departemen Pengelolaan Uang BI Lambok Antonius Siahaan mengimbau masyarakat tetap waspada dan berhati-hati di mana pun, termasuk saat bertransaksi di ATM. Namun laporan oleh masyarakat soal uang palsu di ATM, belum bisa diverifikasi karena laporannya tak lengkap.


"Memang ada masyarakat yang mengatakan demikian. Tapi kapan, siapa dan bagaimana, belum jelas," katanya usai acara Pemusnahan Uang Rupiah Palsu di Gedung BI, Thamrin, Jakarta, Kamis (20/2/2014).


Lambok mengatakan, masyarakat diminta melapor ke pihak BI atau kepolisian terkait ini. Pihaknya memastikan akan bekerjasama untuk langsung menindaklanjuti jika memang laporannya lengkap.


"Karena itu jika ada masyarakat yang mendapatkan uang palsu melalui mesin ATM, kami mohon informasi yang jelas. Dengan begitu, kami akan segera menghubungi bank terkait. Akan kami proses," serunya.


Direktur Direktorat Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus Bareskrim Polri Arief Sulistyanto menambahkan, pihaknya akan langsung melakukan pengecekan di lokasi kejadian.


"Kami akan langsung cek ke mesin ATM itu. Dari situlah akan ada pemeriksaan. Biasanya kan kita tahu siapa yang mengisi uangnya, karena biasanya pakai outsourcing, apakah kebocoran saat di bank atau saat pengantaran," cetusnya.


Perlu diketahui, Badan Reserse dan Kriminal Kepolisian Republik Indonesia (Bareskrim Polri) mencatat, sepanjang 2013 terdapat 58 perkara peredaran uang palsu atau lebih tinggi dari tahun 2012 yang hanya 38 perkara.


(drk/hen)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!