Pemerintah Klaim Stok Cabai Masih Cukup

Jakarta -Produksi cabai di sentra produksi Jawa Timur terganggu akibat letusan Gunung Kelud. Namun pemerintah mengklaim stok cabai masih cukup dan memilih untuk menahan impor meskipun kini harga cabai terus naik.

Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Bayu Krisnamurthi beralasan salah satu penyebabnya adalah masih banyaknya stok cabai rawit di dalam negeri. Apalagi di provinsi tertentu, cabai rawit sedang mengalami panen raya.


"Yang terdampak dari letusan Kelud ini adalah produk hortikultura khususnya untuk cabai. Kita melihat di Jawa Barat sedang dalam periode yang bagus ditambah panen di Cianjur dan beberapa pedagang di sana menyatakan harganya turun karena masuk produksi. Kekurangan yang ditimbulkan karena gangguan Kelud di sentra produksi di Jawa Timur masih bisa ditutupi dari Jabar, Jateng (Jawa Tengah), Sumatera Selatan dan Sulawesi Utara. Sampai saat ini masih bisa dicover," jelas Bayu saat ditemui di Kantor Kementerian Perdagangan Jalan Ridwan Rais Jakarta, Jumat (22/02/2014).


Bayu mengakui lonjakan harga cabai rawit khususnya di Jakarta lebih disebabkan karena terganggunya distribusi dari sentra produksi cabai ke pasar induk di Jakarta.


"Harga ini melonjak karena ada gangguan distribusi satu dua hari ini termasuk karena banjir sebelumnya," imbuhnya.


Ia mengatakan kondisi perekonomian di daerah yang terkena dampak letusan Kelud kembali normal. Pasar-pasar yang awalnya tutup karena abu vulkanik gunung kini sudah mulai buka dan kegiatan jual beli kembali dilakukan.


"Bencana alam ini sudah langsung ditangani oleh masyarakat dan Pemda dan belum ada satupun pasar yang berhenti beroperasi semuanya tetap berjalan. Pasar yang rusak kondisinya sudah mulai diberbaiki tetapi kegiatan di pasarnya berjalan seperti biasa," jelasnya.


(wij/hen)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!