Penjualan Emas Perhiasan Sepi, 'Si Dubai' Tetap Diburu Ibu-ibu

Jakarta -Emas perhiasan masih menjadi pilihan investasi menarik bagi kaum hawa di kota besar seperti Jakarta. Kini, di kalangan ibu-ibu ada tren membeli 'Emas Perhiasan Dubai' meskipun penjualan emas perhiasan di kawasan Cikini sedang sepi.

Yohana, pemilik Toko Emas My Jewelry di Kawasan Cikini, Jakarta Pusat, mengatakan saat ini banyak kaum ibu justru mencari emas perhiasan dubai bukan lagi perhiasan emas biasa. Dia menjelaskan, yang membedakan emas dubai dengan emas perhiasan biasa adalah emas dubai berlapis emas 23 karat dengan kadar 90%. Arti persentase ini dalam satu bongkah perhiasan ada unsur lain selain emas murni.


"Kalau emas biasa kan paling kadarnya 70%-75% nggak sampai 90% ya. Kalau emas dubai itu sampai 90% mendekati logam mulia yang 99,99%. Ini sekarang banyak yang cari ibu-ibu, ya umur 40 tahunan," ujar Yohana saat disambangi detikFnance di Pusat Pertokoan Emas Cikini, Jakarta Pusat, Jumat (21/2/2014).


Menurut Yohana, kaum ibu masih gemar investasi di emas perhiasan karena bisa sambil bergaya. "Ya ibu-ibu kan suka ya beli perhiasan. Mereka bilang sih buat investasi juga," katanya.


Yohana menyebutkan, dalam sehari penjualan emas dubai ini di tokonya lumayan kencang bisa mencapai 30 gram. "Lumayan banyak juga sehari ya bisa beberapa produk ya kalau gram-nya sekitar 30 gram," pungkasnya


Di sisi lain, beberapa pedagang emas di kawasan sekitar Stasiun Kereta Cikini, Jakarta Pusat ini mengaku penjualan sepi emas perhiasan sedang sepi. Hendri, pemilik Toko Emas Q ini mengaku penjualannya tidak seramai tahun-tahun sebelumnya, tak banyak pengunjung datang membeli emas perhiasan.


"Penjualan emas lagi sepi, nggak tahu penyebabnya mungkin trennya menurun kali ya," ujarnya.Next


(drk/hen)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!