Bos Jakarta Monorail Klaim Kantongi Uang Rp 10 Triliun

Jakarta -Pihak PT Jakarta Monorail (JM) selaku pelaksana proyek monorel Jakarta mengklaim punya dana yang cukup. Mereka mengantongi uang Rp 10 triliun dari total pembiayaan proyek awal tahun senilai US$ 1,5 miliar atau sekitar Rp 15 triliun.

Direktur Utama PT Jakarta Monorail John Aryananda menepis anggapan perusahaannya tidak punya dana yang cukup sehingga proyek pembangunan monorel Jakarta mangkrak alias mandek.


"Di dalam persyaratan dengan Pemrov DKI Jakarta, kita harus memberikan laporan keuangan sesuai kemampuan finansial kita. Kita memberikan syarat kelengkapan seperti kemampuan finansial 2 tahun terakhir sebesar Rp 4,5 triliun. Kita sudah serahkan dokumennya dan sudah dikaji dibantu konsultan Bappenas. Nilainya sudah cukup," ungkap John saat konferensi pers monorel Jakarta di Gedung @41 di Jalan Teluk Betung Jakarta, Jumat (21/02/2014).


"Jadi dari segi penilaian kelayakan finansial, kita dibantu tim konsultan Bappenas, kinerja dan kelayakan finansial sudah kita penuhi. Tahun pertama investasi yang dijanjikan US$ 1,5 miliar, kita punya budget Rp 10 triliun," imbuhnya.


John menjelaskan dalam perjanjian kerjasama antara Pemrov DKI Jakarta dan pihak PT JM, pihaknya diharuskan menyerahkan 15 dokumen yang berisi masalah administrasi, teknis dan finansial. Sebanyak 15 dokumen itu akhirnya disetujui oleh Pemrov DKI Jakarta.


"Pemprov DKI memberikan kita 15 dokumen yang dipersyaratkan administrasi, finansial, dan teknis. Kita sudah selesaikan pada tanggal 23 Agustus 2013. Balesannya kita sudah memenuhi syarat dan kita diminta diserahkan 3 dokumen kembali pada tanggal 9 November 2013," jelasnya.


(wij/hen)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!