Pakai Printer Berwarna, Pecahan Rp 100.000 Paling Banyak Dipalsukan

Jakarta -Bank Indonesia (BI) dan Badan Reserse Kriminal Kepolisian Republik Indonesia (Bareskrim Polri) hari ini melakukan pemusnahan uang rupiah palsu sedikitnya 135.110 lembar dari berbagai pecahan mulai dari Rp 100.000 hingga Rp 1.000.

BI mencatat, pecahan Rp 100.000 paling banyak dipalsukan sebanyak 67.278 lembar dari total temuan uang rupiah palsu.


"2013 ini yang dominan dipalsukan pecahan Rp 100.000 karena pemalsuan pecahan Rp 1.000 dan Rp 100.000 kalau ketangkap sama hukumannya jadi mending Rp 100.000 dapat untung lebih banyak," kata Direktur Direktorat Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus Bareskrim Polri Brigjen Pol Arief Sulistyanto usai acara Pemusnahan Uang Rupiah Palsu di Gedung BI, Thamrin, Jakarta, Kamis (20/2/2014).


Lebih jauh dia menjelaskan, maraknya pemalsuan uang palsu seiring dengan perkembangan teknologi melalui hasil mesin pencetak atau printer.


"Seiring banyaknya teknologi printer atau mesin cetak. Akhir-akhir ini yang banyak kami temukan adalah mereka menggunakan printer berwarna.

Ini kewaspadaan BI dan Bareskrim Polri, masyarakat juga," tandasnya.


Sebagai informasi, dari total uang rupiah palsu yang ditemukan, pecahan Rp 100.000 ditemukan sebanyak 67.278 lembar. Uang rupiah palsu pecahan Rp 50.000 sebanyak 56.764 lembar. Uang rupiah palsu pecahan Rp 20.000 sebanyak 5.033 lembar. Uang rupiah palsu pecahan Rp 10.000 sebanyak 3.553 lembar. Uang rupiah palsu pecahan Rp 5.000 sebanyak 2.460 lembar. Uang rupiah palsu pecahan Rp 2.000 sebanyak 19 lembar, dan uang rupiah palsu pecahan Rp 1.000 sebanyak 3 lembar.


(drk/dru)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!