Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) DKI Jakarta Sarman Simanjorang mencatat, lebih dari 2.000 toko di Pusat Perbelanjaan Elektronik Glodok dan kawasan sekitarnya tutup total.
"Di luar dugaan sepanjang Jalan Hayam Wuruk, Pinangsia, sampai Glodok yang pada akhir Januari lalu tidak kena banjir kemarin tergenang air setinggi 50 cm. Dampaknya pusat perbelanjaan yang ada di sekitar Glodok seperti HWI Lindetes, Glodok Jaya, Harco, LTC, Glodok City hampir 75% toko tidak buka. Jumlah toko di lima pusat perdagangan tersebut diperkirakan sekitar 3.000 toko," kata Sarman kepada detikFinance, Kamis (6/02/2014).
Dengan tutupnya ribuan toko itu, jumlah kerugan ditafsir cukup besar. "Jika omzet per hari rata-rata Rp 5 juta/toko, maka pedagang akan kerugian omzet di kisaran Rp 12 miliar, belum termasuk kerugian para pedagang di sepanjang Jalan Hayam Wuruk," imbuhnya.
Kadin DKI Jakarta juga mencatat beberapa titik pusat bisnis dan industri juga mengalami kebanjiran seperti kawasan JIEP Pulogadung, Kelapa Gading, dan Kawasan Industri Marunda serta Cilincing. Pengusaha berharap, ancaman banjir yang melanda kota Jakarta cepat selesai, sehingga tidak mengganggu aktivitas perekonomian yang dapat mengancam pertumbuhan ekonomi Jakarta yang tahun ini ditargetkan mencapai 6,1%-6,5%, dan menahan laju inflasi.
"Kita berharap pemerintah DKI Jakarta memiliki terobosan dan fokus untuk mengatasi ancaman banjir yang hampir setiap tahun melanda kota Jakarta dengan kerugian yang cukup besar. Sebagai pusat bisnis, pusat perdagangan, pariwisata, dan investasi kota Jakarta harus mampu menekan dampak bajir yang mengancam aktivitas perekonomian sehingga para investor, wisatawan dan pebisnis lainnya tidak ragu untuk datang ke Jakarta," jelasnya.
(wij/dnl)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!