Menteri BUMN Dahlan Iskan mengatakan, saat awal menjabat sebagai Menteri BUMN di 2011, dirinya merekomendasikan agar Merpati ditutup. Namun, banyak desakan dari berbagai pihak agar Merpati dipertahankan guna melayani rute-rute terpencil. Apalagi rekomendasi rapat koordinasi terakhir yang dipimpin Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa meminta Merpati dipertahankan.
"Kenapa dipertahankan? Semua orang minta dipertahankan. Awal saya jadi menteri, itu ditutup," kata Dahlan usai rapim Kementerian BUMN di Kantor Peruri, Blok M, Jakarta, Kamis (6/2/2014).
Menurut Dahlan, PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA) selaku BUMN yang diberi kuasa melakukan program penyelamatan (restrukturisasi) Merpati, sedang berkoordinasi dengan Kementerian Keuangan. Koordinasi dilakukan untuk pencairan dana program restrukturisasi dan revitalisasi Merpati.
"PPA punya uang restrukturisasi. PPA punya uang sehatkan BUMN sakit. Perusahaan yang dibantu, kemudian sehat seperti Waskita Karya kembalikan uang ke PPA. Uang restrukturisasi Itu bisa sehatkan lagi. Tapi uang ini bisa digunakan harus izin Menkeu," jelasnya.
Nantinya, dana tersebut digunakan PPA untuk membeli 2 anak usaha Merpati yakni Merpati Maintenance Facility dan Merpati Training Center. Kemudian dana yang diperoleh Merpati dari PPA tersebut, disalurkan kepada anak usaha baru Merpati yakni Merpati Aviation Services. Anak usaha ini nantinya menjadi tumpuan untuk melayani penerbangan dan mesin uang Merpati.
Sebelumnya, pelaku industri penerbangan tanah air menilai tak masalah bila pemerintah menutup maskapai Merpati Nusantara Airlines, yang sekarang kondisi keuangannya sudah dinilai berdarah-darah.Next
(feb/dnl)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!